JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) angkat suara soal rencana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang akan menggarap bisnis internet untuk pasar ritel melalui anak usahanya PT Indonesia Comnets Plus atau ICON+.
"Kami sudah dengar rencana PLN itu di media. Tentu bagi masyarakat akan bagus karena pilihan akan banyak. Tak ada masalah bagi produk IndiHome," ungkap Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen pada kesempatan Public Expose Live 2019, kemarin.
Dikatakannya, layanan IndiHome hingga semester I 2019 sudah memiliki 6 juta pelanggan, sementara potensi pasar yang digarap untuk fixed broadband khususnya residensial lumayan besar. "Indonesia punya 20 jutaan rumah tangga yang menjadi potensi fixed broadband. IndiHome memiliki pertumbuhan 1,5 juta hingga 2 juta pelanggan tiap tahun. Jadi, pasarnya masih besar," ulasnya.
Ditambahkannya, Telkom memiliki konsentrasi sekarang meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU) dari IndiHome melalui penawaran MiniPack atau tambahan kecepatan akses internet, hingga tambahan Set Top Box (STB).
"Pendapatan IndiHome itu hingga di Semester I 2019 lalu Rp8,8 triliun dengan ARPU Rp260 ribu," tutupnya.
Sebelumnya, beredar di media sosial rencana tabel harga layanan dual play (Internet dan TV) dari PLN yang akan ditawarkan Icon+ (Baca: Icon+ di Internet)
Misalnya, ada paket Blue dengan langganan kecepatan internet 5 Mbps, unlimited Quota, 40 channel TV, dengan fiber to the home hanya Rp135 ribu per bulan.
Ada lagi paket silver dengan langganan kecepatan internet 15 Mbps, unlimited quota, 40 channel TV hanya Rp169 ribu. Terakhir paket Gold dengan langganan kecepatan internet 20 Mbps, 40 Channel TV hanya Rp235 ribu per bulan.
Rencana Icon+ ingin masuk ke bisnis internet untuk pasar ritel memang sudah ada sejak 2015 lalu. Pada 2015, Icon+ sudah membentangkan 120 ribu kilometer kabel optik yang bisa melayani 2 juta Home Passed.(dn)