JAKARTA (IndoTelko) - Tokopedia mengumumkan pemenang kompetisi hackathon DevCamp 2019 pada Sabtu (31/8).
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian pelatihan intensif di bidang backend & mobile serta kompetisi hackathon, yang digelar selama enam hari berturut-turut. Kompetisi ini diikuti oleh puluhan mahasiswa tingkat akhir di puluhan universitas tanah air, yang memiliki ketertarikan dalam bidang teknologi dan telah melalui tahap seleksi.
Kompetisi DevCamp 2019 digelar Tokopedia untuk mendukung misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) dalam mendorong minat mahasiswa di bidang Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM). Meningkatnya minat generasi muda terhadap bidang teknologi diharapkan berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah developer handal demi menghadirkan beragam inovasi digital yang dapat mempermudah kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama dalam berkontribusi terhadap perekonomian digital negara.
“Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia percaya bahwa talenta merupakan investasi terbesar dalam mengakselerasi terwujudnya misi besar untuk Indonesia, yaitu pemerataan ekonomi secara digital. Lewat DevCamp 2019, kami berharap bisa mendorong lahirnya lebih banyak talenta berbakat khususnya developer yang nantinya juga punya kesempatan berkarya untuk Indonesia lewat Tokopedia,” ujar VP of Engineering, Tokopedia Aswin Tanu Utomo dalam keterangan kemarin.
Tahun ini, pemenang pertama kompetisi hackathon DevCamp 2019 adalah sebuah grup, yang terdiri dari Dion Saputra (Institut Teknologi Bandung), Ridwan Afwan Karim Fauzi (Universitas Gadjah Mada), dan Azzam Jihad Ulhaq (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Mereka menciptakan produk bernama Artpedia yang berfungsi mempertemukan seniman dengan para kolektor karya seni, misal lukisan.
Dalam pengaplikasiannya, Artpedia didukung oleh teknologi Augmented Reality (AR), dimana pengguna dapat melihat langsung karya seni dengan mengarahkan kamera ke lokasi yang mereka inginkan. Inovasi ini memberikan pengalaman interaktif dan imersif kepada pengguna ketika menggunakan aplikasi tersebut.
Peserta yang mengikuti kompetisi DevCamp 2019 telah melalui rangkaian seleksi yang ketat, dimulai dari seleksi berkas hingga wawancara dengan tim juri dari Tokopedia. Setelah lolos tahap seleksi berkas, peserta diwajibkan mengikuti psikotes dan tes coding. Proses terakhir yang dilewati peserta adalah wawancara dengan divisi HRD dan Technology Tokopedia.
Di tahun keduanya, kompetisi DevCamp 2019 berhasil menarik lebih dari 1.600 pendaftar dari para mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang teknologi yang telah diseleksi secara ketat hingga tersisa sebanyak 39 peserta. Selama enam hari masa pelatihan dan kompetisi, peserta dibagi ke dalam 13 grup beranggotakan tiga orang yang dimentori oleh 13 Engineering Manager dari Tokopedia.
Di empat hari pertama, peserta dihadapkan oleh pelatihan yang meliputi Tokopedia Basic Training dan Intensive Tech Training. Seluruh grup kemudian diuji untuk menghadirkan inovasi digital -- yang dapat mempermudah masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari melalui pemanfaatan teknologi digital -- lewat sesi hackathon dalam waktu kurang lebih 20 jam. Pada hari terakhir, grup mempresentasikan produk yang telah mereka buat di hadapan para juri dari tim Technology, Business dan Product Tokopedia.
“Pada saat sesi hackathon, produk yang dihasilkan setiap grup dinilai berdasarkan beberapa poin, yakni inovasi teknologi yang dihadirkan dan kegunaan produk, pengaplikasiannya ke dalam bisnis dan desain, serta kualitas produk secara keseluruhan. Melalui poin-poin penilaian tersebut, kami ingin mengasah kemampuan teknis serta kreativitas mereka dalam menghadirkan sebuah produk yang mudah digunakan dan memberikan nilai tambah kepada pengguna,” jelas Aswin.
Aswin juga mengatakan bahwa selain dapat meningkatkan kemampuan teknis, kompetisi hackathon DevCamp 2019 juga bisa menjadi wadah untuk mengasah cara berpikir peserta dalam memecahkan masalah. “Salah satu dari tiga DNA Tokopedia adalah Focus on Consumer, dimana kami terus memberikan solusi yang mempermudah para pengguna. Semangat inilah yang ingin dikedepankan Tokopedia melalui kompetisi DevCamp 2019 agar peserta mengimplementasikan cara berpikir yang logis sehingga dapat memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat secara umum,” tutup Aswin.(wn)