JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) secara grup usaha diprediksi akan mendapatkan keuntungan finansial pasca aksi akusisi 2.100 menara milik Indosat yang dilakukan anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
"Secara finansial itu berdampak ke diversifikasi resiko bagi Telkom. Kan yang beli menara itu anak usaha dan fokus bermain di bisnis menara. Ini bagus bagi Telkom yang fokus ke layanan telekomunikasi dan jaringan," ungkap Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Kamis, (17/10).
Menurutnya, bisnis menara terus menjanjikan selama operator telekomunikasi terus melakukan ekspansi jaringan. "Biasanya menara itu disewa jangka panjang. Operator kalau ekspansi kebutuhannya terhadap menara untuk menempatkan BTS pasti ada. Jadi dengan kombinasi kontrak jangka panjang dan kebutuhan operator, bisnis sewa menara ini menjanjikan," tukasnya.
Sementara Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai transaksi yang dilakukan Indosat dengan Mitratel dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dalam melepas 3.100 menaranya sebagai bukti bisnis menara salah satu yang bisa diandalkan di suprastruktur telekomunikasi.
"Indosat berhasil lepas per menara sekitar Rp2,06 miliar dengan lease back sekitar Rp10 juta per bulan. Bandingkan ketika Indosat melakukan pelepasan menara pada 2012 yang hanya Rp1,5 miliar per menara. Ini artinya bisnis menara itu menjanjikan secara industri," analisanya.
Sedangkan Mandiri Sekuritas dalam kajiannya (16/10) yang disusun Kresna Hutabarat dan Henry Tedja memprediksi tambahan 2.100 menara dari Indosat menjadikan anak usaha Telkom itu memiliki total 16 ribu menara. Diprediksi 2.100 menara itu menghasilkan tambahan pendapatan tahunan sekitar Rp540 miliar dan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) Rp410 miliar.
Transaksi yang dilakukan Mitratel ini bisa membuat kenaikan bagi pendapatan dan EBITDA TelkomGroup masing-masing 1% dan 3% dari bisnis non seluler pada 2020 mendatang. Hal yang lebih penting adalah dampak dari akuisisi ini TelkomGroup bisa mengkontrol penuh akusisi site baru dan bisa meningkatkan monetisasi bisnis menara di masa depan.
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo telah mengumumkan pada tanggal 14 Oktober 2019 menandatangani Perjanjian Jual Beli (Sales and Purchase Agreement/SPA) dengan masing-masing PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang telah ditetapkan sebagai pemenang dari proses tender penjualan 3100 menara telekomunikasi miliknya.
Mitratel telah memenangkan 2100 menara dan Protelindo telah memenangkan 1000 menara, dengan total transaksi senilai Rp6,39 trilliun. Pembayaran transaksi akan dilakukan seluruhnya dalam bentuk tunai pada saat penyelesaian transaksi. Nilai dari 2.100 menara yang dimenangkan Mitratel sekitar Rp4,43 triliun.(id)