JAKARTA (IndoTelko) – PT Angkasa Pura II (AP 2) melakukan berbagai pengembangan di Bandara Sultan Thaha, Jambi, mulai dari sisi darat (land side), sisi udara (air side) hingga fasilitas publik dengan nilai investasi sekitar Rp303 miliar agar kian sesuai dengan selera pasar milenial.
Pengembangan di sisi darat mencakup perluasan area terminal penumpang pesawat dari eksisting 12.000 meter persegi menjadi 22.000 meter persergi sehingga kapasitas meningkat dari 1,6 juta penumpang per tahun menjadi 2,6 juta penumpang per tahun.
Adapun pada 2018 jumlah penumpang pesawat telah mencapai 1,8 juta penumpang sehingga perluasan terminal memang dinilai perlu agar standar pelayanan tetap terjaga.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pengembangan di Bandara Sultan Thaha tidak berhenti sejak terminal baru beroperasi karena potensi pasar penerbangan yang cukup besar di Jambi.
“Sejak terminal baru Bandara Sultan Thaha diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2016, PT Angkasa Pura II terus melakukan pengembangan di mana pada tahun depan terminal penumpang pesawat akan lebih luas dengan kapasitas mencapai 2,6 juta penumpang per tahun,” ujar Muhammad Awaluddin.
Pengembangan dilakukan juga di sisi udara yaitu perpanjangan runway dari 2.220 x 45 m menjadi 2.600 x 45 m dan perluasan apron dari eksisting 38.000 meter persegi menjadi 46.500 meter persegi.
“Perpanjangan runway supaya kapasitas maximum take off weight [MTOW] dapat meningkat, lalu perluasan apron agar parking stand pesawat mampu mengakomodir 13 unit pesawat dari saat ini 10 unit,” ungkap Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, pengembangan yang dilakukan PT Angkasa Pura II juga mencakup fasilitas publik seperti misalnya parkir kendaraan bermotor menjadi 30.000 meter persegi untuk menambah kapasitas parkir 403 unit mobil dan 350 unit sepeda motor.
Selain itu PT Angkasa Pura II juga mengimplementasikan Airport Digital Journey Experience di Bandara Sultan Thaha melalui digital way finding, smart toilet review, digital banner, smart taxy, customer touchpoint feedback, officer digital equipment, dan videotron.
Muhammad Awaluddin mengatakan berbagai pengembangan mulai dari sisi udara, sisi darat, dan fasilitas publik itu juga bertujuan untuk mendorong agar Bandara Sultan Thaha menjadi bandara internasional.
“Kami sangat mendukung agar Sultan Thaha dapat menjadi bandara internasional. Dari Jambi ada sejumlah rute penerbangan internasional yang berpotensi misalnya Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan China serta negara lainnya,” ujar Muhammad Awaluddin.
PT Angkasa Pura II dan Pemerintah Kota Jambi pada awal tahun ini juga telah membahas mengenai kemungkinan Bandara Sultan Thaha menjadi bandara internasional.
Saat ini di Bandara Sultan Thaha beroperasi sebanyak 6 maskapai yaitu Lion Air, Garuda Indonesia, Wings Air, Citilink, Sriwijaya Air, Batik Air dan Susi Air yang melayani penerbangan dari dan ke 10 destinasi domestik.
Adapun manfaat keberadaan Bandara Sultan Thaha dapat dirasakan lebih luas bagi masyarakat Jambi dan sekitarnya, di mana area bandara saat ini menjadi pusat aktivitas publik.
Aktivitas yang pernah digelar di kawasan bandara misalnya Kejuaraan Provinsi Perdana Sepatu Roda Jambi pada 8-9 November 2019.
Bandara Sultan Thaha juga pernah menggelar Authenticity Fest pada 15 September 2019 yang merupakan festival musik berskala nasional dan sebagai tempat milenial menuangkan kreatifitas.(wn)