JAKARTA (IndoTelko) - Mitra pengemudi GoCar yang tergabung dalam Driver Online Merah Putih mengaku tak puas dengan skema poin dan insentif baru yang diberlakukan oleh Gojek.
"Kami akan lakukan aksi hari ini menolak skema poin dan insentif baru ini ke kantor Gojek dan Istana," ungkap Penanggung Jawab Aksi Driver Online Merah Putih Abysangsang ketika dihubungi IndoTelko, Senin (9/3).
Diungkapkannya, pada tanggal 17 Februari 2020, Gojek Indonesia telah memberlakukan kebijakan skema Insentif dan juga perubahan pada tarif yang berlaku untuk para Mitra Driver Gocar.
Skema Poin dan Insentif yang sebelumnya 21 Poin mendapatkan Insentif sebesar Rp260 ribu berubah menjadi 16 Poin dengan mendapatkan Insentif sebesar Rp120 ribu.
Tarif Minimum Order yang sebelumnya Gross Rp11 ribu dan Nett Rp8 ribu berubah menjadi Gross Rp12 ribu dan Nett Rp9.600.
Tarif yang sebelumnya Gross Rp3.500,-/KM dan Nett Rp2.800/KM berubah menjadi di Jam 16.00 – 20.00 WIB Gross Rp 4.100/KM dan Nett Rp 3.280/KM di Jam 20.01 – 15.59 WIB Gross Rp 3.750/KM dan Nett Rp3.000/KM.
Adanya Skema Tambahan di Jam 17.00 – 20.00 WIB mendapatkan jaminan pendapatan Rp 70.000,- apabila di jam tersebut diatas mendapatkan total pendapatan kurang dari Rp70 ribu maka akan dibayarkan selisihnya namun dengan syarat menyelesaikan minimal 3 order.
"Semenjak diberlakukan kebijakan baru ini Mitra Driver mengalami penurunan pendapatan harian (Gross) yang sangat drastis turun jauh dari sebelumnya. Belum lagi permasalahan yang terjadi dengan sistem pembagian order yang terkadang jarak penjemputan yang tidak masuk akal," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, klaim adanya kenaikan tarif tidaklah signifikan untuk tarif minimum order hanya terjadi kenaikan sebesar Rp800 lalu di Jam 16.00 – 20.00 WIB hanya terjadi kenaikan sebesar Rp480/KM dan di Jam 20.01 – 15.59 WIB hanya terjadi kenaikan sebesar Rp200/KM.
"Ini sangat tidak masuk akal kenaikan tarif tersebut bahkan tidak mencapai angka Rp1000/KM nya. Yang kami gunakan adalah kendaraan roda 4 dimana BBM saja harganya terus naik dan juga trafik di Jabodetabek khususnya Jakarta hampir disemua Lokasi mengalami kemacetan. Belum lagi untuk biaya perawatan kendaraan kami agar dapat terus memberikan pelayan yang baik terhadap pelanggan Gojek. Kita minta untuk dipertimbangkan hal-hal tersebut dalam menentukan tarif," tutupnya.(id)