JAKARTA (IndoTelko) - Kehadiran platform Ruangguru di Program Kartu Prakerja menjadi sorotan tajam di kalangan pengguna media sosial karena Pendirinya adalah Adamas Belva Syah Devara yang sekarang menjadi Staf Khusus Milenial Presiden Republik Indonesia.
Adamas Belva Syah Devara pun angkat suara menepis tudingan miring melalui akun Twitter @AdamasBelva miliknya pada (15/4) kemarin.
"Banyak asumsi mengenai proses pemilihan mitra untuk prakerja, dan keterkaitan saya terhadap pengambilan2 keputusan mengenai kebijakan ini," cuit Belva memulai penjelasan.
Ditegaskannya, dirinya tidak ikut dalam pengambilan keputusan apapun di program prakerja termasuk besaran anggarannya maupun mekanisme teknisnya. Semua dilakukan independen oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO).
Hal ini dapat diperiksa di semua daftar kehadiran rapat mengenai program prakerja bersama Kemenko dan PMO dimana Belva menegaskan dirinya tak pernah hadir.
Penentuan mitra juga kemudian dilakukan independen oleh Kemenko dan PMO, tanpa intervensi siapa pun. Saat ini mitra resmi pun juga banyak.
Total mitra ada delapan yang semuanya mengikuti proses seleksi dari akhir tahun 2019 yang dibuka untuk umum.
Lalu para mitra (termasuk eCommerce) pun kemudian juga membuka platform-nya untuk mitra umum, sehingga total mitra yang berpartisipasi di program ini mencapai puluhan mitra. "Setahu saya, mitra baru pun juga tinggal daftar saja ke eCommerce," katanya.
Menurutnya, proses ini mirip dengan proses kurasi KIP/KJP. Dimana Banyak toko atau barang yang terima pembayaran dari KIP/KJP.
Belva pun menegaskan ini bukan penunjukan langsung seperti layaknya pengadaan umumnya.
"Tidak benar bahwa seakan-akan kebijakan ini menguntungkan salah satu pihak, karena prosesnya jelas, dan mitra pun jumlahnya saat ini puluhan, dengan total >2000 kelas dari berbagai bidang. Perlu diluruskan bahwa kebijakan prakerja adalah bagian dari kampanye Presiden Jokowi dari pertengahan tahun 2019. Saya ditunjuk sebagai staf khusus di November 2019. Kebijakan program prakerja sudah dilakukan sebelum saya menjadi staf khusus," katanya.
Dikatakannya, Skill Academy juga sudah didirikan dr tahun lalu, dan merupakan ekstensi dari produk Ruangguru lainnya. Pemasaran Skill Academy di berbagai media sudah dilakukan sejak tahun 2019 termasuk di TV, digital, KOL, dan lain lain. Sudah berjalan dengan lebih dar 1juta pengguna.
"Sehingga mungkin wajar jika terpilih menjadi salah satu dari banyak mitra, terlepas dari saya adalah stafsus atau bukan. Saya sekali lagi tidak ikut dalam keputusan apapun, bukan pejabat pengadaan, bukan Pejabat Pembuat Komitmen, dll," tukasnya.
Belva pun menyatakan dari awal, pertanyaan pertama ke Istana sebelum menerima posisi stafsus adalah apakah harus mundur dari perusahaan yang dirintisnya? "Jawaban Istana jelas: TIDAK PERLU. Itu dasar saya menerima tawaran ini," katanya.
Belva mengatakan menurut Istana, ada mekanisme batasan-batasan wewenangnya yang tidak mencakup membuat keputusan. Banyak pekerjaan juga dilakukan secara kolektif. Ini pun juga sudah dijelaskan oleh Istana sejak pengangkatan.
"Saya hanya berpegang pada pernyataan Istana tersebut dan niat saya hanya kontribusi sebisa saya di bidang yg saya kuasai. Itulah kenapa kebanyakan program saya sebenarnya di digital services (human centered design dan master data nasional)," jelasnya.
Belva mengaku sedang konfirmasi ulang ke Istana apakah memang ada konflik kepentingan walaupun saya tidak ikut proses seleksi mitra. "Jika ada, tentu saya siap mundur dari stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apapun," tegasnya.
Ditambahkannya, walau tidak ada yang dilanggar secara hukum, sebenarnya demi menghindari persepsi dan asumsi, dirinya siap dan sudah menawarkan untuk mundur. Namun keputusan mundur adalah keputusan besar dan harus didiskusikan dengan Istana. "Jadi mohon dipahami bukan hanya masalah saya mau atau tidak," tandasnya.
Co-Founder & CPO Ruangguru Iman Usman pun sudah mengeluarkan klarifikasi melalui akun @imanusman pada 14 April 2020.
Iman mengakui sedari awal proses diskusi, menjadi pengambil keputusan tertinggi dari Ruangguru dan mengepalai segala bentuk korespondensi antara @skillacademy_id dan pihak pemerintah.
Dalam diskusi yang diikuti sejak akhir 2019, semua platform digital diminta untuk mengkurasi berbagai lembaga pelatihan di 34 provinsi di Indonesia (mayoritas offline.) Pelatihan juga bisa diberikan oleh universitas, lembaga pemerintah, dan lainnya.
Ini kemudian dimodifikasi untuk merespon situasi sekarang. "Jadi, kurang pas untuk dibilang dana pelatihan diambil dari dana stimulus, karena ini sebenarnya sudah ada dari jauh-jauh sebelumnya. Memang rencananya diluncurkan April 2020 secara terbatas, sebelum berjalan secara luas beberapa bulan setelahnya," jelasnya.
Namun seperti yg diketahui, program ini dimodifikasi dan mayoritas pendanaan langsung digunakan untuk cash transfer. "Jadi, mayoritas dana pelatihan yang dijadikan bantuan ekonomi. Bukan sebaliknya," tutupnya.(id)