JAKARTA (IndoTelko) - Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Amartha Andi Taufan Garuda Putra akhirnya memilih mundur sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo pasca heboh surat berkop Garuda Emas yang dikirimkannya ke seluruh camat di Indonesia.
Andi Taufan sepertinya mengikuti jejak dari Adamas Belva Syah Devara yang sudah terlebih dulu mundur dari jabatan stafsus presiden usai polemik kehadiran platform Ruangguru di proyek Kartu Prakerja.
Andi melalui surat terbukanya pada Jumaat (24/4) mengungkapkan, dirinya telah mengajukan surat pengunduran diri kepada pada 17 April lalu. Jokowi pun telah menyetujui pengunduran dirinya.
Alasan pengunduran dirinya dari jabatan Stafsus Presiden dilandasi keinginannya untuk dapat mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil.
Andi menyatakan selama menjabat sebagai Stafsus Presiden, bahwa Jokowi merupakan sosok pemimpin yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan masyarakat dan masa depan Indonesia.
Kontroversi dari seorang Andi bermula ketika surat yang dibuatnya untuk Camat seluruh Indonesia beredar di media sosial. Surat dengan kop Sekretariat Kabinet (Garuda Emas) ini berisi komitmen Amartha menjalankan program Relawan Desa Lawan Covid-19.(wn)