JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku telah mengirim surat ke International Telecommunication Union (ITU) perihal gagal orbitnya satelit Nusantara Dua (Palapa N1).
"Pemerintah Indonesia sudah menyurati ITU guna meminta agar tetap mempertahankan hak slot orbit ke Indonesia. Karena dia (Satelit Palapa Nusantara Dua) gagal sampai di orbit, maka itu itu bukan kesalahan Indonesia. Hey, Pak PBB, mohon nanti kita bisa tempatkan satelitnya di situ,” ujar Menkominfo Johnny G Plate seperti dikutip dari laman Kominfo (27/4).
Dijelaskannya, dalam organisasi PBB ada yang namanya ITU atau International Telecommunication Union di World Radio Conference atau WRC, yang menetapkan Indonesia punya hak untuk orbit di derajat sekian. “Nah, orbit satelit itu, untuk satelit palapa Nusantara 2 menempati 113 derajat bujur timur. Itu kita tempatkan. Pemerintah sudah berhasil untuk meminta itu menjadi slot orbit Indonesia," jelasnya.
Ditambahkannya, karena gagal meluncur dan satelit yang ada sekarang akan habis masa kerjanya, maka harus ada satelit pengganti. “Nah, satelit pengganti itu ada di wilayah udara Indonesia mulai dari 155 Derajat Bujur Timur sampai dengan yang paling dekatnya ada beberapa satelit kita di sana. Saat ini kami sedang bicara dan mencari jalan keluar bagaimana supaya pelayanan berjalan dengan baik,” paparnya.
Dikatakannya, penyelesaian rencana itu memerlukan kerjasama dari pengelola stasiun TV dan radio Station.
"Karena nanti yang memakai mereka apalagi ini adalah business-to-busisness antara perusahaan seluler dan pertelevisian dan radio. Yang dilakukan oleh Kominfo adalah menyiapkan orbit satelit. Sedangkan yang menyediakan satelitnya adalah perusahaan telekomunikasi Indosat dan mitra kerjanya yaitu PT. PSN,” terangnya.
Sebelumnya, satelit Nusantara Dua pada Kamis (9/4) jam 18.46 WIB gagal ke orbitnya di 113° Bujur Timur ketika diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang (XSLC), Provinsi Sichuan, Tiongkok.(ak)