JAKARTA (IndoTelko) - PrivyID membebaskan layanan tanda tangan digital akun Enterprise PrivyID hingga 31 Mei 2020 guna mendukung masyarakat Indonesia menjaga keberlangsungan bisnis mereka meski harus bekerja dari rumah.
Akun Enterprise PrivyID merupakan solusi pengelolaan dokumen elektronik yang dirancang untuk memudahkan proses bisnis perusahaan berbagai skala. Melalui akun Enterprise PrivyID, perusahaan dapat berbagi dan menandatangani dokumen elektronik tanpa perlu bertatap muka. Perusahaan yang mendaftar melalui situs https://wfh.privy.id akan dibebaskan dari biaya pendaftaran.
Akun Enterprise PrivyID yang telah sukses didaftarkan dapat diakses oleh 10 karyawan dan dapat digunakan untuk membagikan dan menandatangani dokumen internal secara digital tanpa batas. Selain itu, perusahaan juga akan mendapatkan 100 saldo untuk berbagi dokumen dan meminta tanda tangan elektronik dengan pihak eksternal tanpa biaya tambahan. Program ini berlaku bagi perusahaan yang belum pernah menggunakan layanan akun Enterprise PrivyID sebelumnya.
“Kami ingin layanan yang kami miliki dapat menjangkau lebih banyak perusahaan di Indonesia. Harapannya, program yang kami jalankan dapat membantu perusahaan-perusahaan tersebut untuk tetap memiliki ruang gerak operasional selama masa PSBB," ungkap CEO PrivyID Marshall Pribadi.
Inisiatif ini juga merupakan bagian dari program Indonesia Bergerak, sebuah gerakan kolaborasi antara startup binaan Telkom di bawah MDI Ventures.
“Kami menyadari bahwa teknologi memiliki potensi untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan masyarakat dalam menghadapi tantangan yang disebabkan oleh pandemi virus COVID-19. Partisipasi PrivyID pada program Indonesia Bergerak merupakan salah satu solusi teknologi yang bisa digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya di tengah masa PSBB, tanpa harus datang dan berkumpul di kantor”, ujar Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Achmad Sugiarto.
Semenjak didirikan pada tahun 2016, PrivyID telah dipercaya oleh lebih dari 5 juta pengguna dan 300 perusahaan di Indonesia.(wn)