JAKARTA (IndoTelko) - Industri F&B bagi pelaku UMKM Indonesia tentu menjadi industri bisnis yang menggiurkan, termasuk salah satunya ialah industri keripik.
Apalagi, panganan keripik yang gurih dan renyah menjadi favorit keluarga Indonesia dengan pilihan dari berbagai daerah dan harga yang terjangkau. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Telunjuk.com melalui Compas.co.id dari tiga eCommerce besar (Tokopedia, Shopee, Bukalapak) dengan periode data Juni hingga Agustus 2020 menunjukkan bahwa, jumlah pegiat keripik dari sisi UMKM mendominasi 89,65% di online marketplace. Hal ini tentunya menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk berkarya di pasar daring dan bersaing dengan produsen besar atau pabrikan.
Lebih jauh, berdasarkan data yang terhimpun, bisnis keripik di e-commerce memiliki rata-rata pangsa pasar 33,37% di tiga e-commerce besar, yaitu Tokopedia (36,3%), Shopee (34,7%), Bukalapak (29,1%). Adapun keripik non merek mendominasi dengan nilai penjualan mencapai 87,78% jika dibandingkan dengan keripik bermerek. Berdasarkan jenisnya, Keripik kaca/beling (22,9%), keripik pisang (20,2%), dan keripik singkong (19,8%) menjadi tiga jenis keripik favorit pembeli daring di tiga e-commerce besar Indonesia, selebihnya terdiri dari keripik tempe, ubi, basreng, usus, kentang, nangka, dan jamur. Bahkan, tiga jenis keripik favorit pembeli tersebut yang diolah dari pegiat UMKM dan tanpa merek lebih laris dibanding keripik bermerek.
“Keripik tanpa merek telah menyumbang penjualan hingga lebih dari Rp1,3 miliar di tiga eCommerce besar Indonesia dalam kurun waktu tiga bulan. Adapun faktor-faktor yang turut menunjang transaksi dalam berdagang secara daring yaitu adalah besaran ukuran yang ditawarkan hingga nama produk yang memudahkan pembeli saat mencari produk di kolom pencarian e-commerce. Pelaku UMKM yang ingin merintis usaha di pasar daring disarankan untuk tidak hanya menuliskan nama merek pada judul produk, tapi juga nama jenis barang. Hal ini tercermin dari perilaku pembelanja daring yang cenderung menuliskan jenis barang dalam kolom pencarian,” kata CEO & Co-Founder Telunjuk.com Hanindia Narendrata.
Berdasarkan analisa di atas, Telunjuk.com melalui Compas.co.id di tahun 2020 berkomitmen untuk melakukan inisiatif dan mengajak pelaku UMKM ‘melek’ data agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat.
"Sejak dulu kami memang berkeinginan untuk melakukan edukasi terkait data kepada pelaku UMKM agar mereka dapat mengambil keputusan bisnis dengan lebih tepat. Kami bahagia sekali bisa bermitra dengan Telunjuk.com untuk mengedukasi UMKM agar lebih ‘melek’ soal data-data pasar daring berdasarkan jenis produknya. Dari data anggota kami, produsen keripik dan kerupuk paling banyak, sehingga kami memilih data-data keripik untuk merilis materi infografis hasil kolaborasi Telunjuk.com dengan ukmindonesia.id yang pertama,” jelas Co-Founder ukmindonesia.id Dewi Meisari.(ak)