JAKARTA (IndoTelko) - Episode ketiga dan terakhir Swipe Night telah tayang di Tinder pada 27 September lalu.
Dari tren yang ditunjukkan oleh pilihan penonton serial petualangan interaktif di aplikasi Tinder ini, terbukti bahwa ketika dunia akan sebentar lagi berakhir, orang cenderung ingat orang-orang terdekat dan menjadi lebih dekat dengan mereka.
Jutaan keputusan telah dibuat oleh penonton Swipe Night di seluruh dunia selama tiga pekan berturut-turut di setiap episode, dengan pilihan ribuan alur cerita. Dengan menonton Swipe Night, pengguna Tinder benar-benar merasakan pengalaman yang unik, dan Tinder dapat mengenali perilaku mereka dari alur cerita yang mereka pilih di Swipe Night.
Setiap orang punya akhir cerita yang berbeda-beda, ada yang memilih menyaksikan komet jatuh dengan teman-teman di pantai, ada juga yang memilih berjoget di sebuah pesta hingga dunia berakhir.
Berikut adalah ringkasan dari keputusan-keputusan yang telah dibuat oleh para pengguna Tinder Indonesia dari kelompok Gen Z ketika mereka menonton ketiga episode Swipe Night:
● Gen Z sangat digital savvy. Hal ini terbukti dengan 31% Gen Z Indonesia yang menonton Swipe Night di Tinder memilih untuk mengunggah foto komet di Instagram, berbeda dengan penonton Milenial yang hanya 27%. Lahir dan hidup di dunia digital membuat generasi Gen Z merasa nyaman dan menyatu dengan dunia digital.
● Gen Z sangat suka menolong. Oleh karena itu, tidak heran kalau sebagian besar penonton Swipe Night dari kelompok Gen Z memilih memberikan tumpangan kepada orang asing yang mereka temui di jalan (60%) daripada mengabaikannya (40%), berusaha menyelamatkan hidup seorang pria (61%) daripada menelantarkannya (22%), serta menghentikan perkelahian (60%) dibandingkan membiarkan saja perkelahian itu (40%). Di kehidupan nyata, selama pandemi COVID-19, terbukti juga kalau Gen Z lebih memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan dan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus.
● Gen Z menghargai pentingnya teman dan orang spesial. Di Indonesia, rata-rata Gen Z mungkin memiliki banyak follower di Instagram, dan mereka yakin akan menemukan seseorang istimewa dalam hidupnya. Dalam alur cerita Swipe Night, ketika bumi sebentar lagi berakhir, 65% Gen Z memutuskan untuk menemukan seseorang yang spesial sementara hanya 35% yang memutuskan berpesta saja. Berarti, membangun hubungan khusus dengan seseorang disaat-saat terakhir adalah hal yang penting bagi Gen Z.
Namun, seseorang yang spesial belum tentu adalah kekasih atau pacar, karena sebagian besar penonton Swipe Night dari kelompok Gen Z akhirnya memilih menghabiskan detik-detik terakhir mereka dengan teman-teman terbaik (56% berakhir dengan 'Love for the Homies') dan memilih untuk menyaksikan komet jatuh bersama teman (85%) dibandingkan menyaksikannya sendiri (15%).
● Konsep ‘tempat’ tidak terlalu penting buat Gen Z. Walaupun ada sedikit perbedaan persentase antara yang memilih pergi ke alam bebas (52%) atau kembali ke kota (48%), pada akhirnya yang terpenting bagi Gen Z adalah menghabiskan waktu bersama orang-orang yang berarti buat mereka.
● Gen Z sangat relate dengan pop culture. Bahkan di detik-detik terakhir sebelum dunia berakhir, menggunakan referensi budaya populer adalah suatu keharusan bagi Gen Z. Budaya pop dan meme sangat tertanam dalam diri mereka hingga 57% Gen Z di Indonesia memilih ‘I love you 3000’, yang merupakan referensi dari film Avengers Endgame, dibandingkan 43% yang hanya memilih kata ‘I Love you’ yang sederhana.
Swipe Night tidak hanya meningkatkan percakapan di dalam aplikasi Tinder, namun juga di media sosial. Pengguna Tinder sangat senang karena telah menyelesaikan petualangan akhir dunia selama tiga episode dan sangat terhibur dengan video interaktif ini.
Setelah Swipe Night selesai, apa yang akan dilakukan oleh pengguna yang menonton serial petualangan interaktif ini? Tinder memiliki fitur seperti interest, prompt dan face to face video yang dapat dipakai oleh pengguna untuk sharing pengalaman Swipe Night dengan match mereka dan membangun percakapan yang lebih bermakna.(ak)