JAKARTA (IndoTelko) – Tahun 2020 merupakan penuh tantangan dan sangat penuh dinamika bagi Indonesia, bahkan dunia.
Terjadinya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan khususnya bagi para pelaku UKM Indonesia yang disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian negara.
Melihat pentingnya peran UKM di Indonesia, Investree sebagai pionir fintech lending yang kini berkembang menjadi solusi bisnis digital terintegrasi bagi UKM terus berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menjadi mitra terpercaya bagi UKM untuk akses permodalan.
“Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia, terutama para pelaku UKM. Oleh karenanya, Investree tidak tinggal diam. Sudah banyak inisiatif yang kami hadirkan untuk mendukung UKM mulai dari awal hingga akhir 2020 dan tentunya akan terus dilakukan bahkan dikembangkan pada 2021,” kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi.
Lebih detil, pada 2020 lalu, Investree telah melakukan berbagai inisiatif yang dapat mendorong UKM agar mampu bertahan dan bangkit di masa pandemi Covid-19, di antaranya dengan merintis “Beyond Lending” dengan menghadirkan fitur inovatif “Billtree” yang membantu para pelaku UKM mendapatkan akses pembiayaan tanpa hambatan melalui penyediaan sistem invoice elektronik atau e-invoicing.
Fitur “Billtree” sejauh ini sudah dimanfaatkan oleh salah satu supplier yang ada dalam ekosistem Investree yaitu perusahaan furnitur dan desain interior, Fabelio. Investree juga fokus menggarap kerja sama ekosistem untuk menyediakan bantuan pembiayaan yang lebih aman dengan skema rantai pasokan terutama di tengah masa pandemi. Antara lain dengan Mbiz, Pengadaan.com, dan perusahaan besar lainnya.
“Tak kalah penting, Investree juga berusaha menggerakkan roda perputaran sektor ritel dengan bekerja sama dengan beberapa rekanan yang merupakan ekosistem microfinance dalam memberikan bantuan pembiayaan produktif. Mereka adalah Bukalapak, di mana Investree turut membantu menyalurkan pinjaman produktif bagi para penjual online-nya; kemudian Gramindo di mana Investree menyalurkan bantuan pembiayaan kepada nasabah mereka yang merupakan perempuan tanpa akses ke bank (unbankable); serta mendistribusikan pembiayaan senilai Rp 30 miliar kepada para pembudidaya ikan di Indonesia yang ada dalam ekosistem e-Fishery,” ujar Adrian Gunadi.
Sepanjang 2020, Investree juga telah melakukan restrukturisasi fasilitas pinjaman terhadap 7 (tujuh) UKM atau Borrower yang terdampak Covid-19 dengan total pinjaman yang direstrukturisasi sebesar Rp 9,86 miliar. Hal ini bukan tanpa landasan, melainkan mengacu pada POJK No. 58 Tahun 2020 tentang Perubahan POJK No. 14 Tahun 2020 yang membahas Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank; penetapan kualitas aset berupa pembiayaan dan restrukturisasi pembiayaan bagi debitur yang terdampak Covid-19.
Sementara itu dari sisi Lender, Investree memperkuat perlindungan asuransi kredit dengan bekerja sama dengan rekanan asuransi. Fitur ini menjadi salah satu andalan Investree yang di-highlight selama masa pandemi karena manfaatnya yang dapat memberikan rasa tenang kepada para pemberi pinjaman. Di Investree, seluruh jenis pinjaman/pembiayaan baik konvensional maupun syariah dilindungi oleh asuransi sehingga Lender dapat tetap melakukan pendanaan sesuai preferensi mereka dengan nyaman.
Strategi
Pandemi Covid-19 diperkirakan akan masih berlangsung hingga akhir 2021. Kondisi tersebut tentunya akan menjadi tantangan berat bagi pelaku UKM untuk melakukan kegiatan bisnis. Untuk itu, perlu dilakukan inovasi yang menyeluruh agar dapat bertahan. Investree pun mulai beradaptasi dengan situasi dan mengeluarkan inovasi yang dapat memberikan manfaat besar bagi UKM Indonesia.
Adrian mengatakan Investree sudah menyiapkan berbagai inisiatif dan inovasi baru yang akan diimplementasikan pada 2021 sebagai wujud komitmen Investree dalam mendukung penguatan UKM. “Investree benar-benar serius dalam membantu UKM. Di tahun 2021 ini, kami telah menyiapkan dan siap menjalankan strategi komprehensif untuk menghadapi pandemi yang berkepanjangan,” ungkapnya.
Di bawah bendera inisiatif “Beyond Lending”, penguatan kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang berada dalam ekosistem Investree menjadi hal penting yang akan Investree lakukan untuk mendukung UKM. Selain itu, peningkatan kemampuan Artificial Intelligence (AI) demi mendukung aktivitas penilaian kredit (credit scoring), verifikasi, pengambilan keputusan, dan pemantauan terhadap UKM di Investree agar lebih praktis dan akurat turut masuk ke dalam rencana kerja Investree di tahun 2021.
“Dalam rangka mengoptimalkan dukungan Investree kepada UKM Indonesia, Investree akan mulai mengaplikasikan inisiatif “Beyond Lending” yang mana Investree tidak lagi hanya sebagai sebuah platform fintech lending namun lebih dari itu. Secara singkat, “Beyond Lending” adalah inisiatif Perusahaan yang mampu mendukung kegiatan bisnis UKM dari hulu ke hilir sehingga mereka mampu berdaya dan bangkit hingga pascapandemi nanti, termasuk dengan memusatkan diri ke dalam ekosistem untuk menghidupkan dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan,” tutup Adrian.(wn)