JAKARTA (IndoTelko) - Platform digital pada era teknologi seperti saat ini memiliki peran vital termasuk di sektor penerbangan.
Aktivitas di sektor penerbangan melibatkan stakeholder yang tidak sedikit. Misalnya di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, stakeholder yang terlibat antara lain: Otoritas Bandara Kementerian Perhubungan, operator bandara (PT Angkasa Pura II); TNI/Polri; maskapai; AirNav Indonesia; penumpang pesawat; Balai Karantina; Bea dan Cukai; Imigrasi; Kantor Kesehatan Pelabuhan; Ground Handling; lalu ditambah lagi dengan operator transportasi darat; operator kereta api; operator gudang kargo; penyewa tenant dan sebagainya.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan cara paling efektif untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi di antara stakeholder di bandara adalah melalui platform digital.
“Sejak 2016 kami melakukan transformasi digital, dan sekarang sudah memiliki 3 platform digital yaitu mobile platform Indonesia Airports (INAirport) untuk publik, lalu mobil platform iPerform untuk internal, dan Smart Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) untuk stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta. Angkasa Pura II (AP 2) sejak tahun lalu juga menjalankan program Digitally Ready for Operation and Infrastructure Development atau DROID Platform untuk mensinergikan dan mengkolaborasikan ketiga platform digital tersebut agar dapat optimal dalam mendukung operasional bandara,” ujar Muhammad Awaluddin.
Adapun aplikasi INAirport yang dapat diunduh di iOS dan Android, memiliki 11 fitur untuk memberikan digital experience guna mewujudkan kelancaran dalam melakukan perjalanan (seamless journey) bagi traveler.
Fitur-fitur tersebut adalah e-check in, pemesanan hotel dan tiket pesawat, informasi jadwal penerbangan, informasi tenant komersial, informasi transportasi darat, informasi layanan di bandara, informasi layanan bantuan darurat, Airportainment, informasi wisata, berita-berita terbaru dan e-commerce.
Sejalan dengan semakin lengkapnya fitur, jumlah pengguna aplikasi INAirport pun semakin bertambah setiap tahunnya hingga kini jumlah download aplikasi INAirport telah mencapai 490.000 kali.
“Pengembangan terus dilakukan terhadap aplikasi INAirport. Ke depannya, kami merencakan INAirport memiliki fitur seperti peta navigasi di dalam terminal atau indoor navigation module, lalu fitur layanan berbasis chatbot, kemudian fitur jadwal transportasi darat secara live, signage translation, serta boarding scanner module. Rencana pengembangan ini juga membutuhkan kolaborasi dengan stakeholder terkait,” ujar Muhammad Awaluddin.
INAirport ini nantinya juga akan digunakan untuk mendukung penerapan Airport ID, yang akan diperkenalkan Angkasa Pura II dalam waktu dekat.
Sementara itu, untuk mobile platform bagi karyawan, Angkasa Pura II memiliki aplikasi iPerform yang fungsinya semakin meningkat setiap tahunnya. Pada fase awal penggunaan, iPerform digunakan untuk mendukung aktivitas karyawan sehari-hari seperti administrasi dan memantau operasional bandara. Dan, pada tahun lalu fungsi dari iPerform ditingkatkan untuk dapat melihat pendapatan per hari secara real time.
“Pada akhir tahun lalu, PT Angkasa Pura II sudah dapat memantau pendapatan secara harian atau berdasarkan daily basis. Ini kemudian kami sinkronkan dengan aplikasi iPerform sehingga karyawan dapat mengetahui pendapatan harian, sebagai dasar ke depannya mengambil strategi yang tepat,” jelas Muhammad Awaluddin.
Setiap harinya aplikasi iPerform ini digunakan oleh sekitar 8.000 karyawan PT Angkasa Pura II yang ada di kantor pusat dan 19 bandara yang dikelola perseroan.
Adapun untuk meningkatkan kolaborasi di antara stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II menyiapkan dashboard Smart A-CDM yang diakses melalui gedung Airport Operation Command Center (AOCC).
Fungsi dari Smart A-CDM ini adalah sebagai wadah para stakeholder di antaranya PT Angkasa Pura II, maskapai, AirNav Indonesia dan pihak ground handling untuk saling berbagai data dan informasi.
Seluruh aktivitas penerbangan dapat dipantau sehingga operasional penerbangan dan bandara dapat optimal mulai dari persiapan take off, lalu take off, serta landing dan setelah landing dapat berjalan lancar.
Platform Smart A-CDM ini menjadi kunci dalam mewujudkan dan menjaga tingkat ketepatan jadwal penerbangan (on-time performance/OTP) di Bandara Soekarno-Hatta yang setiap harinya melayani 1.200 penerbangan dengan 150.000 - 200.000 penumpang saat kondisi normal, sehingga berdampak pada meningkatnya pelayanan kepada penumpang pesawat.(ak)