JAKARTA (IndoTelko) - Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) melayani dua rute penerbangan tersibuk di dunia pada Februari 2021.
Berdasarkan riset dari lembaga analisis penerbangan global OAG yang berbasis di Inggris, dua rute penerbangan dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta pada Februari 2021 termasuk ke dalam 10 besar rute domestik tersibuk di dunia berdasarkan kapasitas kursi penerbangan yang tersedia.
Rute tersebut adalah Jakarta (CGK) - Medan Kualanamu (KNO) yang berada di peringkat 7 dengan kapasitas kursi penerbangan mencapai 382.975 kursi. Adapun Bandara Kualanamu juga merupakan salah satu bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II.
Rute lainnya yang masuk ke dalam rute domestik tersibuk di dunia adalah Jakarta (CGK) - Makassar (UPG) yang ada di peringkat 9 dengan ketersediaan kursi penerbangan sebanyak 370.931 penerbangan.
Adapun peringkat pertama rute domestik tersibuk di dunia adalah Jeju International (CJU) - Seoul Gimpo (GMP) dengan 1,19 juta kursi penerbangan.
President Director Angkasa Pura II (AP 2) Muhammad Awaluddin mengatakan riset OAG ini menandakan bahwa perseroan dan stakeholder lainnya mampu menjaga aktivitas operasional di Bandara Soekarno-Hatta dengan baik di tengah pandemi COVID-19 sehingga dapat tetap mendukung aktivitas dan konektivitas udara di Indonesia.
“Tingginya kapasitas kursi penerbangan menandakan adanya permintaan, yang juga berarti bahwa stakeholdef mampu menjaga konektivitas udara dan operasional di Bandara Soekarno-Hatta. Kami bersama seluruh stakeholder akan memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik di alur keberangkatan dan alur kedatangan, sehingga keseluruhan aktivitas bandara dan penerbangan berjalan lancar,” ujar Muhammad Awaluddin.
Dikatakannya, dua rute domestik masuk sebagai rute domestik tersibuk di dunia pada Februari 2021, dan jika dilihat kedua rute tersibuk itu, yakni dari dan ke Kualanamu, lalu dari dan ke Makassar, bukan merupakan destinasi wisata. "Ini sejalan dengan imbauan pemerintah, di mana perjalanan jauh sebaiknya memang hanya untuk keperluan penting dan mendesak saja,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menambahkan riset OAG ini juga membuat Angkasa Pura II dan stakeholder lain semakin bersiaga dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Angkasa Pura II selaku operator bandara bersama dengan stakeholder lainnya seperti Otoritas Bandara, Satgas Udara Penanganan COVID-19, KKP Kemenkes, TNI/Polri, AirNav Indonesia, maskapai, pihak ground handling dan sebagainya berkomitmen menjaga operasional Bandara Soekarno-Hatta dengan memenuhi regulasi termasuk terkait aspek kesehatan yang diberlakukan di tengah pandemi COVID-19. Kami berupaya untuk tetap menjaga sektor penerbangan dapat tetap berkontribusi dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN],” katanya.
PT Angkasa Pura II mengimbau agar calon penumpang pesawat memperhatikan persyaratan yang harus dipenui sebelum melakukan penerbangan sebagaimana tecantum di Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 19/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi COVID-19, dan Nomor 21/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Internasional dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi COVID-19.(wn)