JAKARTA (IndoTelko) - Pemimpin dunia di bidang pencahayaan Signify, terus membawa terobosan, tidak hanya untuk inovasi pencahayaan tetapi juga cara produksi dengan memanfaatkan teknologi cetak 3D.
Dikatakan Country Leader Signify Indonesia Rami Hajjar, energi menyumbang 60% dari emisi gas rumah kaca dan dunia meminta perusahaan-perusahaan untuk turut mengatasi hal ini. “Banyak perusahaan kini berkomitmen terhadap ekonomi sirkular, dan luminer cetak 3D adalah cara kami untuk berkontribusi mengurangi jejak karbon, tidak hanya milik kami sendiri tetapi juga bersama dengan para pelanggan kami,” katanya.
Dijelaskan Rami, Signify adalah produsen pencahayaan besar pertama yang memproduksi luminer cetak 3D dalam skala industri. Perusahaan telah menyempurnakan cara produksi yang sangat fleksibel dan lebih berkelanjutan ini, menggunakan bahan baku polikarbonat yang 100% dapat didaur ulang, memungkinkan luminer untuk didesain khusus atau disesuaikan tepat seperti kebutuhan pelanggan dan didaur ulang di akhir masa pakainya, sehingga mendukung ekonomi sirkular.
Investasi Signify di pencetakan 3D menggambarkan lebih jauh mengenai komitmen perusahaan terhadap konsumsi dan produksi bertanggung jawab (SDG12) dengan produk-produk yang dapat dicetak ulang, diperbarui, digunakan kembali, atau didaur ulang. Ini merupakan elemen kunci dari komitmen Signify untuk menggandakan pendapatan sirkularnya menjadi 32% pada 2025, sebagai bagian dari program keberlanjutan Brighter Lives, Better World 2025 yang diluncurkan perusahaan pada September 2020.
Biasanya produksi luminer cetak 3D (tidak termasuk elektronik dan optik) memiliki jejak karbon 47% lebih rendah dibandingkan luminer logam yang diproduksi secara konvensional. Dengan pencetakan 3D luminer, Signify dapat untuk menggunakan kembali seluruh bahan baku, sehingga menghasilkan sangat sedikit limbah dan menciptakan siklus hidup produk yang sepenuhnya ramah lingkungan.
Layanan ini menghemat waktu, energi, limbah produksi, pengemasan dan transportasi. Dengan menjaga produksi tetap dekat dengan area perkotaan, perusahaan dapat mengurangi lebih banyak lagi jejak karbon.
Bahan yang digunakan untuk luminer cetak 3D adalah dua pertiga dari berat luminer konvensional, yang berarti menghemat 35% emisi karbon saat pengiriman dan lebih sedikit bahan bakar yang digunakan selama pengangkutan. Karena bobot polikarbonat yang ringan, lebih sedikit energi (pengurangan 27%) yang dikonsumsi selama akhir masa pakai untuk dirobek menjadi bagian kecil. Secara total, Signify dapat mengurangi 75% jejak karbon atas pasokan dan produksi bahan, transportasi, dan akhir masa pakai, jika digabungkan.
Kesuksesan luminer cetak 3D sudah dimulai dari Albert Heijn, jaringan supermarket Belanda hingga M&S (Marks and Spencer), toko ritel asal Inggris. Area makanan segar di Albert Heijn telah dilengkapi dengan lampu gantung yang didesain, diuji dan diproduksi secara khusus hanya dalam waktu 3 bulan, dan warna lampu gantung dekoratif dapat dengan mudah diganti tanpa menimbulkan limbah. Sementara itu, M&S telah memasang 11.000 luminer cetak 3D di toko mereka di Inggris, termasuk London, Manchester, Belfast serta Dublin dan Cork di Irlandia. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja toko dan menghasilkan penghematan energi yang signifikan, seraya berfokus pada teknologi yang lebih berkelanjutan di toko-tokonya. Produk-produk tersebut diukur sesuai sempurna dengan fittinglampu yang sudah ada, sehingga dapat terus menggunakan permukaan plafon yang dipakai sekarang.
Ditambahkan Rami, Indonesia adalah negara ketiga di luar Eropa, setelah Amerika dan India, di mana Signify menawarkan layanan ini. "Kami sangat senang dapat menyediakan produk baru yang berkelanjutan untuk pelanggan kami di Indonesia, serta membantu mereka mengurangi jejak karbon,” jelasnya. (sg)