JAKARTA (IndoTelko) – Adanya pandemi Covid-19 membuat perusahaan dari seluruh sektor industri mengalami perubahan akibat tantangan yang tidak dapat diprediksikan.
Banyak pengusaha, terutama pelaku UKM, yang disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia mengalami kesulitan dari segi keuangan padahal mereka berperan besar dalam pemulihannya. Terhadap hal itu, Investree sebagai pionir fintech lending di Indonesia yang berkembang menjadi solusi bisnis digital terintegrasi bagi UKM telah mengembangkan inisiatif "Beyond Lending" sebagai strategi 2021 untuk memberikan kemudahan serta memperkuat aktivitas bisnis UKM di tengah pandemi.
Beyond Lending merupakan inisiatif Investree yang bertekad menjadi one-stop solution platform dengan menyediakan produk-produk pembiayaan berbasis rantai pasokan yang membuat UKM semakin berdaya dari hulu ke hilir serta beberapa inovasi lain dari perkembangan Investree yang khusus dibuat untuk meningkatkan efisiensi bisnis UKM.
Dalam menjalankan inisiatif tersebut, Investree berkolaborasi dengan perusahaan inovator seperti Billte dari Swiss, OY! Indonesia, Mbiz, Pengadaan.com, dan AIForesee. Investree juga akan memusatkan diri ke dalam ekosistem untuk menghidupkan dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan.
“Pandemi Covid-19 memberikan gambaran yang sangat jelas tentang kebutuhan UKM; ternyata tidak hanya terbatas pada aspek pembiayaan tapi juga pada efisiensi proses bisnis atau dalam menjalankan usaha. Sebagai contoh, mengacu pada hasil analisis Daya Qarsa, kebanyakan UKM masih menjalankan bisnis mereka secara manual, di mana pengelolaan data dan risiko miskalkulasi menjadi the pain points. Sebagian juga masih enggan mendigitalisasikan proses mereka sepenuhnya. Oleh karena itu, kami berkolaborasi dengan penyedia solusi lainnya untuk memberikan jalan keluar terintegrasi agar UKM semakin mudah dan efektif-efisien dalam menerapkan bisnis,” kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi.
Salah satu rintisan Beyond Lending pertama adalah fitur inovatif “Billtree”, hasil kerja sama Investree dengan perusahaan Billte dari Swiss, yang membantu para pelaku UKM mendapatkan akses pembiayaan tanpa hambatan melalui penyediaan sistem invoice elektronik atau e-invoicing.
Fitur “Billtree” ini memungkinkan pelaku usaha mengakses invoice elektronik sehingga bisnis dapat berjalan lebih efisien, transparan, dan cepat. Fitur “Billtree” sejauh ini sudah dimanfaatkan oleh salah satu supplier yang ada dalam ekosistem Investree yaitu perusahaan furnitur dan desain interior, Fabelio. Investree juga baru saja terhubung dengan premium creative network yaitu GetCraft dan para kreator kontennya untuk membantu mereka mengakses invoice elektronik.
Tak kalah menarik, dalam inisiatif Beyond Lending, peningkatan kemampuan Artificial Intelligence (AI) turut dilakukan oleh Investree agar dapat memberikan kemudahan untuk mendukung aktivitas penilaian kredit, pengambilan keputusan, dan pemantauan terhadap kinerja UKM agar lebih praktis dan akurat. Di sini, Investree bekerja sama dengan AIForesee, perusahaan innovative credit score yang berfokus pada segmen produktif dengan memanfaatkan data dan teknologi alternatif.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjadi perusahaan yang visioner, terus memberikan inovasi yang mampu menjawab tantangan di masa depan. Dengan mulai mengaplikasikan AI, kami mendukung transformasi produktivitas bisnis tak hanya bagi Investree tapi juga seluruh elemen pendukung industri fintech,” ujar Adrian.
Investree pun fokus menggarap kerja sama ekosistem untuk menyediakan bantuan pembiayaan yang lebih aman dengan skema rantai pasokan terutama di tengah masa pandemi. Antara lain dengan Mbiz, Pengadaan.com, dan perusahaan besar lainnya. Di bawah semangat inisiatif Beyond Lending, penguatan kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang berada dalam ekosistem Investree menjadi hal penting yang akan Investree lakukan untuk menumbuhkan dan menguatkan UKM.
Selain Beyond Lending, ada satu strategi Investree di 2021 yang perlu diketahui yaitu ekspansi internasional. Perluasan bisnis ini dilakukan dalam rangka mewujudkan komitmen Investree memberdayakan UKM dan mencapai inklusi keuangan tak hanya di Tanah Air tapi juga Asia Tenggara. Hingga saat ini, di luar Indonesia, Investree telah hadir di Thailand dan Filipina. Untuk ekspansi internasional, Investree masih mengandalkan kolaborasi dengan rekanan lokal berupa perusahaan dengan reputasi tinggi sebagai strategi utama. Hal ini juga supaya manfaat Investree semakin mudah diakses oleh masyarakat di negara-negara bersangkutan.
Di Filipina, Investree berhasil mengantongi izin dari Komisi Sekuritas dan Bursa Filipina (SEC) untuk mengoperasikan platform crowdfunding pertama untuk pembiayaan UKM di Filipina pada pertengahan Januari lalu. Bekerja sama dengan Filinvest Development Corp., peresmian ini sekaligus menandai penerbitan perizinan pertama bagi perusahaan di Filipina sejak SEC merilis aturan dan regulasi pelaksanaan baru pada tahun 2019.
Sedangkan di Thailand, saat ini tahapnya sedang dalam proses memperoleh izin penuh dari Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand. Meski begitu, Investree Thailand secara keseharian sudah mulai beroperasi dengan bekerja sama dengan 2 (dua) rekanan yang merupakan institusi besar di sana, platform e-procurement dan B2B marketplace Pantavanij dan perusahaan payment gateway 2C2P.(ak)