JAKARTA (IndoTelko) - Platform analytics pemasaran aplikasi global, Adjust baru-baru ini merilis hasil surveynya, dimana ditemukan 52,5% pengguna di seluruh dunia semakin banyak menggunakan smartphone untuk streaming konten video sejak adanya pembatasan sosial.
Ini menunjukkan bahwa ada perubahan mendasar dalam pola konsumsi ke arah mobile sekaligus mematahkan mitos bahwa sebagian besar streaming seluler dilakukan saat sedang dalam perjalanan, 84% pengguna di berbagai negara yang disurvei menggunakan smartphone untuk streaming konten dalam jumlah yang sama atau bahkan lebih banyak sejak adanya pembatasan sosial.
Pada riset konsumen yang melibatkan 8000 responden di AS, Inggris, Jerman, Turki, Jepang, Singapura, Korea, dan Tiongkok, Laporan Streaming Seluler 2021 juga menemukan bahwa kebiasaan streaming semakin populer di berbagai generasi di negara mobile-first.
Secara keseluruhan, hampir 90% pengguna berusia 55 tahun ke atas di Tiongkok (89,8%) dan di Turki (88,9%) mengatakan bahwa mereka melakukan streaming melalui ponsel setiap hari atau setidaknya lebih dari sekali seminggu.
Dikatakan lead product strategistAdjustDr.Gijsbert Pols, perubahan signifikan dalam rutinitas streaming seluler di seluruh dunia dan lintas generasi telah menciptakan peluang yang luar biasa bagi industri periklanan dan menciptakan peran baru bagi analytics seluler.
“Dengan memahami tentang cara dan waktu pengguna melakukan streaming, serta channel dan kampanye yang memberikan dampak pemasaran paling signifikan, potensi untuk mengembangkan basis pengguna yang loyal dengan nilai umur yang tinggi menjadi tidak terbatas secara virtual," terangnya.
Beberapa kesimpulan tambahan dalam riset ini antara lain :
Ditemukan pula bahwa para pengguna juga mengalokasikan anggaran yang cukup signifikan untuk layanan streaming dan hiburan on-demand. Korea memimpin dengan pengeluaran bulanan sebesar $42,68 per bulan, dibandingkan dengan AS $33,58 dan Inggris $34,82.
Selain itu, Adjust juga menemukan bahwa second-screening semakin populer di seluruh dunia dengan meningkatnya popularitas Connected TV (CTV). Secara rata-rata, lebih dari tiga perempat (76%) responden menggunakan telepon seluler sembari menonton TV, kebiasaan menonton seperti ini paling banyak ditemukan di Singapura dan Tiongkok (keduanya 85%), diikuti oleh AS (83%).
Selajutnya, dihasilkan pula dalam survey ini bahwa aplikasi sosial menjadi pilihan pertama untuk second-screeners — secara rata-rata, 65,4% responden memilih aplikasi sosial — diikuti oleh aplikasi perbankan (54,9%) dan aplikasi game (44,9%). Second-screener di APAC cukup berminat terhadap aplikasi pengiriman makanan, tingkat penggunaan paling tinggi ditemukan di Tiongkok (65,2%), Korea (36,6%) dan Singapura (48,2%). (sg)