JAKARTA (IndoTelko) - Survei menunjukkan sebanyak 85% staf Keamanan TI melakukan kegiatan waktu luang selama jam kerja.
Biasanya, hobi ini berlangsung selama enam jam seminggu, yang berarti satu jam lebih banyak daripada staf di seluruh perusahaan secara keseluruhan. Alasan melakukan kegiatan waktu luang ini bisa jadi untuk melepas penat dari beban kerja yang tinggi, dan juga disebut sebagai alasan paling umum untuk meninggalkan pekerjaan keamanan siber. Ini adalah temuan yang diambil dari laporan Kaspersky terbaru berjudul ‘Managing your IT security team’.
Keamanan siber dapat melibatkan pekerjaan rutin dan berulang, sehingga memengaruhi produktivitas dan motivasi untuk bekerja. Pergeseran ke pekerjaan jarak jauh semakin mengaburkan batas antara waktu bekerja dan kegiatan pribadi. Beberapa indikator ini akhirnya dapat menyebabkan situasi di mana karyawan sering kali teralihkan dari pekerjaannya.
Laporan Kaspersky telah mensurvei lebih dari 5.200 praktisi IT dan keamanan siber di seluruh dunia. Menurut penelitian, di antara aktivitas yang paling umum dilakukan staf keamanan TI saat bekerja termasuk membaca berita (42%), menonton video di YouTube (37%), dan menonton film atau serial TV (34%). Sepertiga responden bahkan berhasil melakukan olahraga fisik (31%) dan membaca literatur profesional (33%).
Selain itu, hampir setengah (46%) karyawan keamanan TI percaya bahwa kolega mereka meninggalkan pekerjaan karena beban kerja yang tinggi, sementara 41% karyawan di sluruh departemen membagikan pendapat ini.
Hal ini mungkin tampak kontradiktif, dengan begitu banyak jam kerja yang dihabiskan untuk aktivitas senggang, tetapi 48% benar-benar menjelaskan peralihan mereka dari pekerjaan disebabkan oleh kebutuhan untuk istirahat di antara tugas, dan bukan diakibatkan kebosanan atau kurangnya pekerjaan. Selain itu, saat bekerja dari rumah diterapkan, beberapa tugas dan pertemuan sekarang mungkin dijadwalkan di luar standar 9-5 hari kerja. Selama hari kerja yang lebih panjang, maka menjadi lebih penting bagi para karyawan untuk mengambil waktu beristirahat, sehingga mereka dapat tetap produktif selama periode yang diperpanjang ini.
“Saya rasa ini bukanlah masalah yang membuat karyawan teralihkan dari pekerjaannya. Harus ada kontrol atas kinerja tugas, dan bukanlah berapa jam kerja yang dihabiskan untuk hobi. Selain itu, menonton video mungkin merupakan hal yang wajar, karena dapat memberikan wawasan tentang cara menyelesaikan masalah. Secara umum, jika pekerjaan tidak menarik bagi seorang karyawan dan kurangnya manajemen tugas, mereka akan menemukan cara untuk melakukan sesuatu yang berbeda, bahkan dari kantor sekalipun,” komentar Head of Information Security di Kaspersky Andrey Evdokimov.
“Pada dasarnya karyawan harus memiliki target, KPI, objektif, dan tolak ukur yang mencirikan kualitas dan kecepatan pekerjaan mereka. Jika kinerja tidak terpengaruh, maka tidak ada masalah dengan fakta bahwa seseorang teralihkan dari pekerjaan. Jika efisiensi menurun atau berbeda dengan rekan kerja, maka hal itu harus menjadi perhatian. Tugas manajerial adalah memberi tahu karyawan tentang produktivitas yang buruk sedini mungkin sehingga mereka dapat menemukan cara untuk memecahkan masalah tersebut,” kata Head of Security Operations Center di Kaspersky Sergey Soldatov.(wn)