JAKARTA (IndoTelko) – Untuk mendukung keamanan dalam bekerja dari manapun lokasinya, melalui kehadiran platform keamanan terlengkap yang dihantarkan melalui cloud, Palo Alto Networks kemarin mengumumkan peluncuran Prisma® Access 2.0.
Prisma Access 2.0 menghadirkan sejumlah peningkatan yang krusial, termasuk penyempurnaan pada infrastruktur untuk perbaikan secara mandiri atau self-healing infrastructure yang menghadirkan pengalaman optimal bagi pengguna, keamanan yang diperkuat dengan teknologi Machine Learning (ML) untuk mencegah serangan secara real-time, kapabilitas SWG cloud untuk keamanan web gateway terlepas dari manapun lokasi si pengguna, serta penyempurnaan dalam menghadirkan pengalaman dalam manajemen cloud.
Hal ini krusial menyadari kian meningkatnya kebutuhan kerja yang aman dan dapat dilakukan dari manapun tempatnya, tanpa menimbulkan konsekuensi pada sisi kecepatan, keamanan, serta performa dalam bekerja.
Kilasan peristiwa global yang mendera di sepanjang tahun 2020 menjadi faktor yang turut memicu terjadinya pengadopsian cloud secara besar-besaran sebagai langkah untuk mengakomodasi melonjaknya kebutuhan kerja dari rumah. Ini tentu menghadirkan tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam menerapkan perlindungan keamanan, baik bagi pengguna, aplikasi, maupun data yang kini lokasinya bisa terdapat di mana saja.
Sementara di sisi lain, keamanan yang dihadirkan di cloud yang ada saat ini memiliki sejumlah keterbatasan, terutama di sisi jangkauan aplikasi yang dilayaninya dan perlindungan yang dihadirkan pun kurang memadai. Padahal, sebanyak 53 persen ancaman keamanan atau threat yang menyasar pekerja jarak jauh merupakan aplikasi-aplikasi nonweb.
Menurut Systems Engineering Manager Indonesia, Palo Alto Networks Yudi Arijanto, Prisma Access, solusi terkemuka di pasar, saat ini menerapkan pendekatan yang istimewa secara fundamental. Pendekatan ini diharapkan akan mampu mengatasi berbagai keterbatasan dalam upaya penerapan perlindungan dengan menghadirkan perlindungan menyeluruh untuk semua lalu lintas yang ada, bukan hanya pada aplikasi-aplikasi berbasis web saja.
“Dilengkapi dengan sistem keamanan terlengkap dan terunggul di kelasnya, platform tunggal yang dihantarkan dari cloud ini menjamin akses dengan performa tinggi serta pengalaman pengguna yang kian optimal,” ujarnya.
Peluncuran Prisma Access 2.0 merupakan pengejawantahan dari sebuah visi lebih luas lagi, sekaligus menjadi tolok ukur bagi industri keamanan yang dihantarkan melalui cloud. Solusi ini menghadirkan throughput 10 kali lebih besar dibandingkan solusi-solusi yang ada di pasar saat ini, sehingga mendukung konektivitas akses yang kian cepat dari manapun lokasinya. Selain itu, dilengkapi pula dengan 4,3 juta pembaruan keamanan per harinya, atau sekitar 25 kali lebih banyak dibandingkan dengan solusi lain yang mengekornya. Perusahaan tak lagi khawatir dengan keamanan data maupun pengguna itu sendiri.
Di bawah ini penyempurnaan-penyempurnaan yang disematkan pada Prisma Access 2.0, di sisi performa kunci, keamanan, juga sejumlah peningkatan dalam pengelolaannya:
Ø New cloud management experience: Prisma Access 2.0 menjamin hasil luaran terbaik melalui disematkannya pengalaman pengelolaan berbasis cloud terdepan yang menghadirkan pembaruan keamanan secara real-time, berikut beragam praktik terbaik untuk beragam penggunaan.
Ø New autonomous Digital Experience Management (DEM): Prisma Access 2.0 memungkinkan infrastruktur perbaikan secara mandiri yang mampu melakukan remediasi atas setiap permasalahan yang terjadi pada jaringan secara otomatis. Menghadirkan pengalaman digital yang luar biasa bagi pekerja digital yang bekerja dari beragam lokasi berbeda.
Ø New ML-powered security: Prisma Access 2.0 memanfaatkan teknologi machine learning untuk mencegah adanya serangan-serangan jenis zero-day yang belum dikenali secara real time. Machine learning juga digunakan untuk menganalisis telemeteri data dalam volume yang besar sebagai landasan dalam membuat rekomendasi-rekomendasi kebijakan keamanan secara otomatis. Langkah ini diharapkan akan dapat meningkatkan postur keamanan secara lebih cepat, bahkan sebelum tim keamanan mulai beranjak sekalipun.
Ø New cloud secure web gateway (SWG) capability: Palo Alto Networks menambah proxy eksplisit ke Prisma Access Cloud SWG. Penambahan ini memudahkan pelanggan dalam bermigrasi, dari solusi-solusi berbasis proxy ke platform keamanan yang dihadirkan di cloud secara menyeluruh tanpa perlu mengubah lagi arsitekturnya. Nantinya pelanggan juga akan mudah bertransisi ke metode koneksi yang lebih aman di Prisma Access yang mampu melindungi seluruh aplikasi, porta, hingga protokol, bukan hanya web saja.
Ø CloudBlades API-based platform support: CloudBlades merupakan sebuah platform untuk integrasi layanan pihak ketiga di semua solusi SASE. Di Prisma Access 2.0, CloudBlades mendukung layanan keamanan dan infrastruktur berkualitas yang dihadirkan oleh pihak ketiga bisa diintegrasikan. Diawali dengan layanan Remote Browser Isolation (RBI) dari vendor-vendor terkemuka untuk menerapkan isolasi pada mesin perambah atau browser dari jarak jauh.
Ø Unrivalled scalability and seamless access: Prisma Access 2.0 menghadirkan sebuah pengalaman luar biasa bagi pengguna dengan jaminan SLA untuk level performa aplikasi dan beragam lokasi Prisma Access di seluruh Indonesia dengan redundancy tertanam dan didukung oleh penyedia-penyedia layanan cloud hyperscale terkemuka. Prisma Access 2.0 juga mampu melakukan penyesuaian skala secara otomatis sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan agar dapat mendukung transformasi menuju lingkungan hybrid workforce. Fitur ini menghadirkan kanal throughput hingga 10 kali lebih besar dari pada pengekor terdekatnya.
Prisma Access 2.0 juga kini dilengkapi dengan kapabilitas keamanan IoT yang kian digdaya. Mendukung organisasi dalam menerapkan perlindungan terhadap ancaman-ancaman keamanan yang menyerang IoT tanpa perlu menggelar sensor maupun appliance tambahan. Sementara itu, fitur CloudBlades mendukung simplifikasi proses integrasi layanan pihak ketiga yang dihantarkan di cloud, diawali dengan layanan-layanan RBI.
Sementara, President, Japan and Asia Pacific, Palo Alto Networks Simon Green mengatakan, kerja dari lokasi mana saja kini sangat krusial maknanya untuk mendukung kesinambungan strategi jangka panjang bagi perusahaan-perusahaan di negara-negara kawasan Asia Pasifik atau di manapun, karena kini makin banyak perusahaan yang mulai menerapkan cloud dan melakukan perombakan dalam menghadirkan pengalaman yang terbaik bagi karyawan-karyawan mereka.
“Oleh karenanya, wajib bagi bisnis untuk dapat menghadirkan akses yang aman ke seluruh aplikasi sekaligus pengalaman yang makin optimal bagi setiap pengguna,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya mendukung perusahaan-perusahaan memutar haluan mereka dalam pengembangan arsitektur keamanan dan beranjak menuju model keamanan yang dihantarkan di cloud yang bisa menjalinkan semua pengguna, ke segala aplikasi dan dari manapun lokasinya dengan aman.
Sedangkan Principal analyst Omdia, Eric Parizo mengatakan, dinamika yang terjadi di sepanjang tahun 2020 menjadi titik awal makin membudayanya model bekerja dari manapun lokasi mereka bekerja. Bahkan tatkala vaksin COVID-19 sudah diedarkan, budaya bekerja dari lokasi manapun diprediksikan akan tetap menjadi pilihan bagi banyak pekerja. Cloud menjadi satu-satunya jalan agar semuanya terlaksana dengan baik.
Menurutnya, perusahaan yang sukses adalah mereka yang tidak saja berhasil menyimpan data secara aman dari serangan siber, namun juga mereka yang mampu menjamin dihadirkannya pengalaman yang menakjubkan bagi pengguna dalam menuntaskan pekerjaan dan tugas dengan lancar dari manapun mereka bekerja.
“Omdia yakin bahwa dengan menerapkan pendekatan keamanan yang dihantarkan melalui cloud, seperti Prisma Access by Palo Alto Networks akan makin menjadi primadona dalam membangun model arsitektur dalam menerapkan perlindungan dan mendukung gaya bekerja masa depan,” tambahnya. (sg)