SHENZEN, TIONGKOK (IndoTelko) - Dalam laporan tahunan Huawei yang digelar secara global dan daring kemarin sore (31/4), Huawei, berhasil membukukan kinerja positif di tengah tantangan pandemi dan sanksi dari Amerika Serikat. Huawei sepanjang 2020 mencatatkan pendapatan CNY891,4 miliar (US$136,7 miliar), naik 3,8% year-on-year (yoy). Sementara laba bersih meningkat 3,2% yoy mencapai CNY64,6 miliar (US$9,9 miliar).
Hal ini patut diacungi jempol. Pasalnya, pada tahun tersebut, perputaran bisnis Huawei mengalami tekanan yang besar serta menghadapi kesulitan operasional akibat sanksi AS pada 2019 dan 2020, dan Huawei tetap mengundang KPMG untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan secara independen dan objektif.
Dokumen yang dihasilkan KPMG merupakan opini audit standar yang tidak dimodifikasi. Apa pun situasinya, Huawei akan terus menerapkan transparansi dengan mengungkapkan data operasional kepada pemerintah, pelanggan, pemasok, karyawan, dan mitra.
Tahun lalu, Huawei berhasil memastikan bisnis operatornya berjalan stabil di lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan wilayah, sehingga membantu kegiatan pekerjaan jarak jauh, pembelajaran online, dan belanja online selama lockdown akibat COVID-19. Bekerja sama dengan operator di seluruh dunia, Huawei membantu memberikan pengalaman konektivitas yang superior dan terdepan dengan lebih dari 3.000 proyek inovasi 5G di lebih dari 20 industri, seperti pertambangan batu bara, produksi baja, pelabuhan, dan manufaktur.
Pun lini bisnis enterprise Huawei meningkatkan upaya dalam mengembangkan solusi berbasis skenario yang inovatif untuk berbagai industri dan menciptakan ekosistem digital yang tumbuh subur dalam kreasi bersama dan berbagi keberhasilan. Selama pandemi, Huawei memberikan keahlian teknis dan solusi yang penting dalam perang melawan virus.
Contohnya, solusi diagnostik AI-assisted berbasis HUAWEI CLOUD yang membantu rumah sakit di seluruh dunia mengurangi beban infrastruktur medis mereka. Huawei juga bekerja dengan para mitra untuk meluncurkan platform pembelajaran online berbasis cloud kepada lebih dari 50 juta siswa sekolah dasar dan menengah.
Di Indonesia pun demikian. Huawei membantu menghadirkan solusi bagi para dokter di RSPAD Gatot Soebroto dan RS Pertamina Bina Medika (PERTAMEDIKA) untuk melawan pandemi secara efektif. Menggunakan AI-assisted CT Scans, rumah sakit-rumah sakit tersebut mampu 6 kali lebih cepat dalam melakukan diagnosis COVID-19 dengan tingkat akurasi 93%.
Lewat peluncuran HarmonyOS dan ekosistem Huawei Mobile Services (HMS), bisnis konsumen Huawei bergerak maju dengan strategi Seamless AI Life ("1 + 8 + N") guna memberikan pengalaman teknologi cerdas kepada konsumen di semua perangkat dan skenario, dengan fokus pada smart office, pusat kebugaran & kesehatan, smart home, easy travel, dan hiburan.
Dikatakan Ken Hu, Rotating Chairman Huawei, selama setahun terakhir Huawei bertahan kuat menghadapi kesulitan. “Kami terus berinovasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan kami, guna membantu memerangi pandemi, serta mendukung pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial di seluruh dunia. Kami juga mengambil kesempatan ini untuk lebih meningkatkan operasi kami, sehingga menghasilkan kinerja yang sebagian besar sesuai dengan prakiraan,” jelasnya.
Huawei menyadari pentingnya menciptakan nilai bersama bagi masyarakat secara keseluruhan, dan bekerja sama dengan mitra untuk mendukung tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang lebih luas untuk kemajuan dan kemakmuran bersama.
Sementara itu, Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia menuturkan, selama lebih dari 20 tahun, Huawei hadir di negeri nan elok ini dan tumbuh bersama di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang ramah dan hangat.
"Pada titik ini, kami berharap dapat mengabdikan diri dan berkontribusi terhadap negeri ini. Di tahun 2020, Huawei meluncurkan serangkaian kampanye bertajuk ‘I do’ sebagai bentuk dari wujud sumbangsih kami kepada masyarakat dan ekosistem,” jelasnya.
Ditambahkan Jacky, melalui pesan ‘I Do Contribute,’ Huawei turut mendukung upaya bangsa Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui dukungan teknologi-teknologi mutakhir. "Kami juga telah meluncurkan satu program yang bertujuan untuk mencetak hingga 100.000 sumberdaya manusia (SDM) digital Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun, sebagai fondasi yang kokoh dalam turut menyiapkan talenta-talenta yang siap menyongsong masa depan,” katanya.
Menurut Jacky, di tahun 2020 lalu, saat Jakarta beserta kota-kota di sekitarnya dilanda banjir besar akibat cuaca dan curah hujan paling ekstrim dalam kurun waktu 154 tahun terakhir, Huawei turut menunjukkan empatinya melalui program ‘I Do Care,’ dengan mengirimkan tim terbaiknya di garda depan untuk bergerak cepat memulihkan kembali jaringan telekomunikasi dan menyediakan bantuan kemanusiaan. “Saat bulan Ramadan lalu, kami mengunjungi dan berbagi kebahagiaan dengan 30 panti asuhan yang tersebar di 15 kota di Indonesia,” katanya.
Sedangkan ‘I Do Collaborate’ membawa Huawei bersama-sama dengan pemerintah dan seluruh pelaku bisnis serta para pemangku kepentingan yang ada di dalam ekosistem untuk mempercepat laju transformasi digital.
Lewat program ini selama pandemi, Huawei juga turut mendukung penerapan digital transformasi di lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan-perusahaan, serta rumah-rumah sakit melalui pengembangan AI, Big Data analitik, serta Cloud untuk pembangunan platform E-learning. Lebih dari 1.000 Cloud Accounts dibagikan secara cuma-cuma kepada 500 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia serta dalam penerapan proses pembelajaran jarak jauh dan mendorong terwujudnya transformasi digital dalam rangka mendukung Gerakan “Never Stop Learning.”
Huawei meluncurkan program Spark di Singapura pada tahun 2020 untuk memberikan dukungan teknis, pendanaan, konsultasi, dan pelatihan bagi para perintis teknologi, tujuannya untuk meningkatkan pemulihan ekonomi dan menumbuhkan ekosistem digital di seluruh kawasan Asia Pasifik. Pusat Inovasi Ekosistem 5G di Thailand, didukung oleh Huawei, telah berfungsi sebagai sandbox untuk inovasi 5G di ASEAN.
Sementara di bidang tenaga kerja, Huawei telah meluncurkan berbagai inisiatif di Asia Pasifik, termasuk Huawei ASEAN Academy, Digital Training Bus, dan program Seeds for the Future untuk menyediakan sumber daya pembelajaran dan mengembangkan talenta digital. Perusahaan teknologi tersebut bertujuan untuk mengembangkan setidaknya 300.000 talenta TIK selama lima tahun ke depan di Asia Pasifik. "Kami akan terus bekerja sama dengan seluruh pelanggan dan mitra kami untuk mendukung kesejahteraan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Ken Hu. (sg)