JAKARTA (IndoTelko) - Mergernya Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo diklaim menjadi kolaborasi usaha terbesar di Indonesia sekaligus kolaborasi terbesar antar dua perusahaan internet dan layanan media di Asia pada saat ini.
Penggabungan tersebut diperkirakan akan menghasilkan entitas baru dengan valuasi mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp. 560 triliun. Paska merger, Gojek dan Tokopedia dikabarkan juga akan menjalankan initial public offering (IPO) di bursa saham Indonesia.
Besarnya basis konsumen, mitra, maupun penjual yang terlibat dalam aktivitas Gojek dan Tokopedia tentunya bakal berdampak pada luasnya implikasi yang ditimbulkan oleh aksi merger yang dilakukan, terutama pada aktivitas perekonomian Indonesia.
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan, aksi merger ini akan menyumbangkan Rp300 triliun atau 1,9%-2,1% terhadap PDB serta menciptakan nilai ekonomi langsung sebesar Rp 17-34 triliun.
Dalam Webinar Dampak Merging Antara Platforms : Studi Kasus Gojek dan Tokopedia, Rabu lalu (2/6), tim Peneliti LPEM UI Chaikal Nuryakin mengatakan nilai ekonomi tersebut akan terjadi pada sektor perdagangan, komunikasi dan informasi, restoran, dan pendapatan rumah tangga. "Berdasarkan simulasi tersebut, secara makro, penggabungan dua unicorn anak bangsa tersebut diperkirakan akan menambahkan 0,1-0,3% dari kontribusi gabungan Gojek dan Tokopedia terhadap PDB, yang dilaporkan mencapai sampai dengan lebih dari 2% atau sekitar Rp 300 triliun,” ujarnya.
Penggabungan Tokopedia Gojek menjadi GoTo berpotensi memberikan dampak positif terhadap perekonomian baik secara nasional maupun pada tingkat kabupaten dan kota. Tim Peneliti LPEM UI, Prani Sastiono mengungkapkan selama 2010-2019 dampak signifikan terlihat pada menurunnya tingkat kemiskinan.
“Keberadaan Tokopedia dan Gojek menurunkan entry barriers dalam mendirikan usaha, sehingga mendorong lebih banyak orang/pekerja untuk berwirausaha,” paparnya.
Ia menjabarkan, dampak signifikan juga terjadi pada kepemilikan rekening tabungan dan kepemilikan asuransi rumah tangga terutama di wilayah kota, masing- masing sebesar 0,9 bps dan 3,45 bps.
“Dampak makro ekonomi, seperti dampak terhadap PDB dan pengeluaran, secara rata-rata saat ini masih terbatas dan lebih kuat pada daerah perkotaan, yang mengindikasikan perlunya perbaikan akses terhadap ekonomi digital, sehingga dampak positif ekonomi digital dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Walaupun demikian, temuan riset mengindikasikan bahwa dampak yang diciptakan bertumbuh sepanjang waktu,” katanya.
Penurunan kemiskinan terutama terjadi di wilayah kabupaten sebesar 0,443 bps. Hadirnya Tokopedia dan Gojek juga meningkatkan jumlah wirausaha sebesar 2,3%, internet entrepreneurs naik 0,22 bps, dan marketplace entrepreneurs naik 0,03 bps.
Chaikal juga memaparkan, merger Gojek-Tokopedia akan meningkatkan nilai tambah hampir di seluruh lini bisnis GoTo. Merger berpotensi meningkatkan jumlah transaksi dan jumlah pengguna baru. Melalui penghematan biaya dan peningkatan produktivitas, diperkirakan akan ada 20,4 juta tambahan pengguna layanan same day/instant courier melalui Tokopedia, tambahan 1,3 juta transaksi oleh pengguna lama tokopedia dan 2 juta tambahan transaksi dari pengguna lama Gojek.
“Jumlah pengguna baru juga naik, di mana diperkirakan akan terdapat 3,9 juta pengguna baru Gojek, 9,1 juta pengguna baru Tokopedia, 15,2 juta pengguna baru dompet digital, dan 589 ribu penjual terdaftar baru di Tokopedia,” katanya.
Sementara Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko juga menyampaikan bahwa dampak dinamis kontribusi Gojek dan Tokopedia terhadap perekonomian berpotensi besar untuk terus tumbuh di masa depan.
Ia mengatakan, walaupun kondisi pandemi COVID-19 memberi tantangan serius bagi ekonomi Indonesia, ternyata industri berbasis informasi dan teknologi menemukan momentumnya yang baik sekali untuk terus berkembang dan memperluas peluang demi membantu memulihkan ekonomi nasional. "IPO hasil merger Gojek dan Tokopedia juga dapat mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif di sektor keuangan yang dapat berkontribusi pada financial deepening," ungkapnya. (sg)