JAKARTA (IndoTelko)- Para pekerja Indonesia yang mencari nafkah di Hong Kong, kini bisa mengirim uang ke keluarganya dengan lebih mudah, cepat, dan murah berkat kerja sama strategis antara Yourpay dengan Chandra Remittance.
CEO dan founder Yourpay Christilia Widjaja menuturkan kerja sama tersebut akan semakin memantapkan misi perusahaannya menyediakan layanan terbaik bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri yang didominasi oleh domestic worker dan low skilled labor. Menurut Christilia, pada umumnya para pekerja tersebut menerima pembayaran secara tunai.
"Melalui kerja sama dengan Chandra Remittance ini, pekerja migran Indonesia di Hong Kong bisa mengisi saldo Yourpay secara tunai dan real time melalui semua cabang Chandra Remittance yang tersebar di seluruh Hong Kong. Nantinya dana tersebut bisa diambil dengan mudah oleh keluarga di Indonesia melalui layanan kami," jelas Christilia, Selasa (15/6).
Ia menambahkan, keputusan untuk menggandeng Chandra Remittance dibuat karena kedua perusahaan sama-sama menaruh perhatian yang besar atas kesulitan para pekerja Indonesia di luar negeri dalam mengirimkan uang ke keluarganya. Christilia menilai Chandra Remittance merupakan salah satu penggerak dan pemerhati komunitas pekerja migran Indonesia yang terbesar di koridor migran Hong Kong.
"Fokus Yourpay adalah menciptakan layanan terpercaya agar pekerja migran asal Indonesia bisa melakukan transaksi langsung dan real time tanpa adanya perantara pihak ketiga, dengan biaya yang rendah hinga 10,5x lebih murah dari pilihan layanan serupa," katanya.
Christilia memastikan semua fitur di Yourpay telah dibangun sebaik mungkin untuk mempermudah pekerja migran. Sehingga Yourpay bisa menjadi katalisator bagi pekerja migran dan seluruh keluarganya agar melek literasi finansial.
Founder Yourpay, Christilia Widjaja merupakan generasi ketiga dari pebisnis ulung. Christilia merupakan cucu dari Mellie Pirieh dan Eka Tjipta Widjaja. “Saya harap inovasi dalam Yourpay dan bisnis yang terbangun didalamnya merupakan sesuatu yang bermakna bagi orang banyak dan berguna bagi kemanusiaan. Saya terinspirasi dan belajar dari nenek saya Mellie Pirieh yang memberikan contoh bagaimana beliau masih berdedikasi penuh, berkarya karena berempati terhadap sesama melalui kegiatan filantrofi yang dilakukannya ketika menderita sakit kanker,” tutur Christilia Widjaja.
Lebih lanjut Christilia menuturkan harapannya Yourpay mampu memberdayakan pekerja migran yang secara mayoritas merupakan sesama ibu dan sesama perempuan .
Chandra Remittance sendiri didirikan oleh mantan pekerja migran asal Lombok, Chandra Wahyudi sejak 1996 dan kini melayani hampir 99% Pekerja Migran asal Indonesia untuk mengirim penghasilannya ke tanah air.
Menurut Chandra, selama ini perusahaannya terus mencari mitra perusahaan finansial dari Indonesia untuk melayani para pekerja tersebut.
"Saya percaya hanya layanan finansial dari Indonesia yang bisa melayani pekerja migran Indonesia dengan optimal. Karena itu kerja sama dengan Yourpay ini bisa membantu kami juga dalam berempati memperjuangkan dan memberi yang nilai lebih kepada sesama warga Indonesia khususnya komunitas migran," tutur Chandra.
Menurutnya Yourpay bukanlah produk fintech yang pertama kali menjaring pasar migran Indonesia. Sebelumnya beberapa kali fintech dari negara lain telah menjajaki kerjasama dengan Chandra Remittance di Hong Kong. Tetapi baru dengan Yourpay memasuki kerja sama dalam posisi strategis dengan Chandra
Remittance.
“Saya percaya dengan Yourpay karena pendiri dan pemodalannya adalah milik Indonesia; dan dalam masa ujicoba selama beberapa bulan sebelum finalisasi semuanya berjalan baik dan lancar. Hanya Yourpay yang sejauh ini fokus dan sevisi dengan saya untuk benar-benar secara spesifik dan fokus melayani niche market pekerja migran dan keluarganya
secara khusus," jelas Chandra Wahyudi mengenai kerja sama strategis tersebut.
Christilia dan Chandra menuturkan kerja sama kedua perusahaan menjadi bentuk dukungan terhadap Hari Internasional Remitansi Keluarga atau International Day of Family Remittances (IDFR) yang diperingati PBB setiap tanggal 16 Juni.
Berdasarkan data PBB, IDFR mencatat lebih dari 200 juta pekerja migran mengirim uang ke lebih dari 800 juta anggota keluarga setiap tahunnya. Sehingga muncul desakan inisiatif dalam Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration oleh PBB agar penyedia layanan finansial internasional bisa mengurangi biaya transfer dan mempermudah inklusi keuangan yang lebih besar melalui pengiriman uang.
Sebagai catatan, laporan Bank Dunia yang dirilis Mei 2021 mengungkapkan terjadinya penurunan remitansi seluruh pekerja migran 2020 menjadi US$ 540 miliar dari US$ 548 miliar pada 2019. Penurunan yang hanya sebesar 1,6% di tengah pandemi itu menjadi bukti bahwa di tengah kesulitan ekonomi global, para pekerja tidak memangkas kiriman uang kepada keluarga tercinta di rumah.
"Remitansi ini menanggung banyak kebutuhan dasar rumah tangga. Meskipun Covid-19 telah menjadi ujian berat, namun nyatanya data remitansi tersebut menjadi bukti pengikat para migran dengan keluarga mereka di kampung halaman. Yourpay mengadopsi dan turut merayakan hari Internasional Remitansi Keluarga karena memiliki visi untuk fokus melayani pengguna dari kalangan pekerja migran beserta keluarganya," pungkas Christilia.(wn)