JAKARTA (IndoTelko) - Fintech telah mengalami tahun yang luar biasa. Kebijakan lockdown yang membuat masyarakat sulit mendatangi kantor cabang bank telah memaksa mereka untuk mencari alternatif.
Masyarakat dan retailer mencari opsi baru pembayaran tanpa kontak sehingga tahun 2020 secara tidak terduga sangat membantu aplikasi fintech. Walaupun semua kategori aplikasi mengalami peningkatan dari segi jumlah instalasi, aplikasi fintech berhasil mencapai pertumbuhan dari tahun-ke-tahun sebesar 51%, dan jumlah instalasi meningkat sebesar 12% pada awal tahun 2021, menurut Laporan Tren Aplikasi Seluler 2021 yang diterbitkan oleh Adjust.
Peningkatan ini seringkali dihubungkan dengan kebutuhan masyarakat dalam mencari cara-cara baru untuk melakukan tugas sehari-hari; akan tetapi, hasil penelitian kami menemukan bahwa sebagian besar pertumbuhan merupakan hasil dari tingginya tingkat pengadopsian untuk aplikasi trading, seperti Robinhood, Acorns, dan Gatsby. Masyarakat beralih ke aplikasi fintech dengan cara biasa dan di luar dugaan.
Pada akhirnya, ini membuat jumlah sesi fintech — meningkat sebesar 85% dibandingkan dengan tahun 2019 dan telah meningkat sebesar 35% di tahun 2021. Bahkan, kami menemukan bahwa jumlah sesi sedikit berfluktuasi sepanjang tahun 2020 tetapi secara keseluruhan menunjukkan tren pertumbuhan, dengan minggu terbaik di awal bulan Oktober (22% di atas rata-rata) dan akhir bulan November (24% di atas rata-rata). Jumlah sesi kembali memuncak pada minggu pertama bulan Juli, dengan peningkatan sebesar 15%.
"Fintech tampaknya sudah berhasil menguasai trik retensi, kategori ini berhasil mempertahankan pengguna yang mungkin awalnya mengunduh aplikasi karena kebutuhan, atau semata-mata karena merasa bosan, dan membuat pengguna tersebut tetap tertarik dalam jangka panjang. Jumlah pengguna yang memakai aplikasi semakin bertambah. Agar dapat tetap bersaing, Anda harus cerdas, berbasis data, dan berfokus pada UX. Persaingan meningkat seiring dengan pertumbuhan seluruh ekosistem seluler," kata Regional Vice President, INSEA - Adjust April Tayson.
Nuansa fintech
Pemahaman mengenai nuansa sebuah kategori aplikasi menjadi kunci keberhasilan memasarkan aplikasi di dalam kategori tersebut. Saat mengevaluasi aplikasi fintech, Anda perlu memiliki informasi tentang cara pengguna akan menggunakan aplikasi. Sebagai contoh, pengguna mungkin tidak akan menggunakan aplikasi neobank beberapa kali sehari seperti halnya aplikasi media sosial. Hal ini perlu diingat saat mengevaluasi tingkat retensi dan pelibatan. Pengguna mungkin akan lebih sering menggunakan aplikasi trading untuk melihat kinerja portofolio mereka atau melakukan trade.
Aplikasi fintech memiliki tingkat retensi paling tinggi dengan jumlah pengguna yang kembali memakai aplikasi paling banyak: 18% pada hari ke-7 dan 12% pada hari ke-30. Pengguna rata-rata menginstalasi 2,5 aplikasi keuangan. Pengguna fintech tidak senantiasa mencari-cari aplikasi terbaru seperti halnya dengan pengguna game. Mereka akan loyal dengan aplikasi yang disukai.
“Tidak ada strategi rahasia untuk mempertahankan user, kami hanya menjadi pendengar yang baik dengan berusaha memahami keinginan user. Kami juga mengadakan riset dan survei (termasuk juga dari komentar di media sosial) untuk memahami lebih baik keinginan user. Contoh sederhananya, suatu kali user berkomentar agar promo dan quiz tidak hanya diberikan kepada user baru namun juga kepada user setia yang ingin berpartisipasi. Kami melihat peluang itu dan membuat promo campaign untuk mereka,” ujar Digital Marketing Manager OY! Indonesia Aji Hutomo Putra.
Jika tingkat retensi aplikasi fintech Anda cenderung rendah, inilah saatnya untuk mendapatkan informasi tentang perilaku pengguna saat menggunakan aplikasi, kapan dan alasan kenapa pengguna kembali menggunakan aplikasi. Dengan mengeksplorasi tingkat retensi, Anda dapat mengatasi masalah onboarding, serta dapat mengevaluasi apakah Anda sudah menyediakan konten yang memadai untuk membuat pengguna tetap tertarik dan menguji keberhasilan penawaran awal atau penawaran khusus.
Kategori aplikasi fintech sebaiknya berfokus pada fungsi dan USP aplikasi. Aplikasi perbankan akan menggunakan pendekatan yang sangat berbeda dari aplikasi pembayaran atau trading untuk menarik pengguna. Perbedaan minor dalam sub-kategori dapat dimanfaatkan secara lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang luar biasa. Perusahaan yang menargetkan pengguna yang tepat dapat mengandalkan loyalitas dan nilai umur (LTV). Apa dampaknya bagi pemasar akuisisi pengguna (UA)?
Peluang UA
Pemasar UA senantiasa berupaya untuk menyempurnakan pendekatan mereka dalam menemukan pengguna yang tepat — yakni pengguna yang kemungkinan besar akan tetap tertarik, menggunakan aplikasi, dan berbelanja.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pangsa instalasi berbayar mencapai tingkat paling tinggi pada Q1 dan Q3 2020, dengan 0,45 instalasi berbayar untuk setiap instalasi organik. Angka ini relatif konsisten sepanjang tahun. Akan tetapi, Q2 menjadi titik terendah dengan 0,39 instalasi berbayar untuk setiap instalasi organik. Aplikasi fintech memiliki pangsa instalasi berbayar yang lebih rendah. Aplikasi pembayaran sedikit lebih tinggi (berkisar antara 0,1 - 0,13) daripada aplikasi perbankan (berkisar antara 0,08 - 0,2).
Secara keseluruhan, Q4 menjadi kuartal dengan biaya akuisisi pengguna paling tinggi dengan median US$1,88 per instalasi. Di sisi lain, aplikasi fintech memiliki biaya akuisisi paling tinggi yakni US$1,57 pada Q1 dan menurun hingga US$0,53 pada Q2.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah mitra per aplikasi (median) adalah sekitar lima untuk semua kategori aplikasi, kemudian meningkat menjadi enam pada Q4 2020. Akan tetapi, median aplikasi fintech hanyalah tiga mitra per aplikasi. Ini menunjukkan bahwa kategori fintech memiliki peluang untuk mendiversifikasi jumlah mitra kerja mereka agar dapat menemukan kelompok pengguna baru.
Selain itu, tergantung profil risiko, Anda dapat memproyeksikan berbagai angka sambil menunggu LTV pengguna yang diakuisisi untuk mendapatkan imbal hasil investasi. Dengan melacak eCPI (Biaya Efektif Per Instalasi), Anda dapat memproyeksikan berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi sebuah pengguna agar menghasilkan laba, dan menentukan alokasi investasi — dan berapa besar risiko yang bisa ditanggung. Hal ini berlaku untuk semua kategori aplikasi, tetapi aplikasi fintech dengan model monetisasi bawaan dan pengguna loyal dapat mentolerir lebih banyak risiko.
Tahun 2021 memberikan tantangan baru bagi para pemasar dengan implementasi iOS 14 dan App Tracking Transparency (ATT) yang memberikan tekanan tambahan bagi pemasar. Oleh karena itu, aplikasi fintech pun perlu menyesuaikan kampanye mereka. Pengujian A/B dan informasi detail tentang pengguna untuk menyiapkan strategi seluler yang komprehensif dan mencakup kampanye yang dipersonalisasi, otomatisasi, dan pengukuran secara real-time kini semakin dibutuhkan.(ak)