JAKARTA (IndoTelko) – Merayakan tahun ke-6 berdirinya pada bulan Oktober ini, Investree mengusung kampanye bertajuk #GrowStron6er yang berarti tumbuh lebih kuat. Arti “tumbuh” di sini tak hanya berlaku bagi Investree, tapi juga seluruh pemangku kepentingan yang terlibat mulai dari Borrower, Lender, Rekanan, hingga masyarakat luas. Itulah mengapa Investree giat menambah sekaligus memperkuat kolaborasi strategis dengan anggota ekosistem keuangan digital; agar semua yang tergabung di dalamnya bertumbuh lebih solid dan berdampak positif bagi pelaku UKM.
“(Manajemen) tidak pernah menyangka perkembangan Investree bisa seprogresif ini. Meski pada 2015 kami sudah berambisi menjadi pionir di Asia Tenggara, di mana sekarang Investree telah berekspansi ke Filipina dan Thailand, tapi sejumlah batu lompatan yang muncul selama beberapa tahun terakhir berhasil membuat kami takjub. Dari situ kami semakin termotivasi agar bertumbuh lebih besar dan kuat lagi,” kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi.
Kolaborasi-kolaborasi yang dilakukan selama 2021 antara lain, pada April, Investree dan Gramindo Berkah Madani merayakan 1000 pengusaha perempuan ultamikro yang tergabung sebagai Borrower di Investree.
Kini, angka tersebut terus bertambah hingga menyentuh 5000. Kolaborasi ini terbukti meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu pedagang di Yogyakarta yang membutuhkan dukungan pembiayaan untuk mengembangkan usaha sederhana mereka. Selain itu, ada kolaborasi Investree dengan salah satu bank rekanan yaitu Danamon yang berhasil menuai penghargaan di tingkat internasional. Pada Juni, Danamon dan Investree kembali memperoleh penghargaan dari The Asset Triple A - Treasury, Trade, SSC (Sustainable Supply Chain), dan Manajemen Risiko “Best Hedging and Risk Solution: FX” atas kerja samanya menerapkan inovasi baru di bidang layanan lindung nilai valas (FX hedging) dan manajemen risiko.
Investree turut menggandeng digital freight forwarder, Andalin, untuk menawarkan akses pembiayaan bea cukai dan pajak bagi para klien Andalin melalui produk unggulan Buyer Financing. Kerja sama ini bertujuan untuk membantu meringankan beban biaya klien agar mereka tidak perlu mengeluarkan biaya besar di awal sehingga manajemen arus kas perusahaan dapat dioptimalkan. Dari aspek penguatan jajaran Lender Institusi, pada semester II tahun ini, Investree resmi menyambut Bank Jago dan BPR Lestari. Bersama dengan kedua bank (digital dan BPR) terkemuka tersebut serta lewat kemitraan channeling, Investree berkomitmen untuk membantu pelaku UKM bangkit dan pulih dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Hal ini sejalan dengan tujuan yang dicanangkan oleh pemerintah dalam mencapai inklusi finansial. Bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan pada Bulan Inklusi Keuangan ini, Investree terus berupaya mendorong akses keuangan dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai bentuk keterlibatan Investree dalam menyukseskan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun ini, Investree akan bergabung menjadi salah satu peserta pameran produk/jasa keuangan FinExpo BIK 2021 yang diselenggarakan secara virtual selama 18 Oktober - 2 November 2021 dan dapat diakses oleh masyarakat melalui website www.finexpo-bik2021.id. Dengan mengunjungi booth virtual Investree di FinExpo BIK 2021, masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang produk, layanan, promosi, reward, edukasi, dan kegiatan Investree lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh Calon Lender atau Borrower selama periode kegiatan BIK 2021 berlangsung. Melalui ini juga, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan fintech lending dapat meningkat dan memberikan kemudahan untuk membuka akses permodalan mudah dan cepat bagi pelaku-pelaku UKM yang membutuhkan. Dengan begitu, target Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pencapaian inklusi keuangan sebesar 90% pada akhir tahun 2024 mampu tercapai.
Terkait dengan kinerja perusahaan dari segi pemberian fasilitas pinjaman, hingga September 2021, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman sebesar Rp 12 triliun, naik 51% secara year-on-year (YoY) dari tahun lalu. Sedangkan nilai pinjaman tersalurkan adalah sebesar Rp 8 triliun.
Dari segi angka pemberi pinjaman dan peminjam, pada akhir kuartal III 2021, tercatat sudah ada 46 ribu Lender dan 6 ribu Borrower yang tergabung di Investree (angka kumulatif). Perbandingan jumlah Lender Individu dan Lender Institusi yang mendanai juga menarik dengan persentase 40:60.
“Hal ini menunjukkan semakin banyak institusi-institusi besar yang terdorong untuk membantu pemberdayaan UKM sekaligus mengembangkan aset perusahaannya dengan menjadi pendana institusi di Investree,” ujar Adrian. Di samping itu, kontribusi Investree terhadap industri fintech lending di Indonesia pun nyata. Pinjaman outstanding Investree berkontribusi sebesar 8,3% terhadap pinjaman outstanding produktif negara. Per September, TKB90 Investree adalah 98,22% - lebih baik dari rata-rata nasional 93,3%.
“Daftar kolaborasi dengan mitra-mitra strategis yang disebutkan di atas tentunya akan terus bertambah dan yang telah eksis akan semakin menguat dari segi proses bisnis, dampak, dan lain sebagainya. Makanya selain mengeksplorasi, Tim Investree juga gencar melakukan perbaikan dan pemeliharaan dari setiap kerja sama yang sudah terbangun. Pada perayaan tahun keenam kami berdiri ini, kami berharap semuanya bisa bertumbuh lebih solid atau #GrowStron6er. Jika ingin melihat pameran yang lebih nyata dan lengkap lagi dari ekosistem keuangan digital Investree, pastikan Anda tidak melewatkan acara tahunan Investree Conference 2021 yang akan hadir kembali secara online pada 9 Desember 2021 mendatang. Tema yang dibawakan adalah “Revitalising SMEs to Support Faster and Resilient Economic Recovery” dan pembicara-pembicaranya adalah para tokoh yang mumpuni di bidangnya, baik dari dalam maupun luar negeri. Semoga bisa menjadi acara yang eye-opening dan mampu memotivasi seluruh anggota ekosistem keuangan digital agar semakin maju,” katanya.(wn)