JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta operator untuk meninggalkan teknologi 3G dan lebih menggenjot 4G atau 5G untuk layanan data.
“Sinyal 4G ini jadi tulang punggung komunikasi nasional kita. Saya juga sudah minta kepada operator seluler untuk fade out 3G. Kenapa 3G yang di-fade out, bukan 2G? Karena memang beda penggunanya. Kalau 2G itu komunikasi suara, sedangkan 3G itu komunikasi data," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Namun, pemerintah disebut masih memiliki pekerjaan rumah, sebab sebanyak 83.218 desa/kelurahan masih belum terjangkau jaringan 4G. Sementara itu, dari 12.548 desa/kelurahan, sekitar 9.113 desa/kelurahan terletak di wilayah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T).
Wilayah tersebut menjadi tanggung jawab Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sedangkan sisanya, 3.435 desa/kelurahan daerah non 3T alias masih daerah komersial, dilakukan oleh operator seluler.
Johnny mengatakan bahwa 3G menawarkan layanan internet, tetapi koneksinya lebih lambat dibandingkan dengan 4G. Fakta ini yang menjadi alasan agar operator seluler menghapus layanan 3G secara bertahap.
Melalui Bakti Kominfo, terus melakukan pembangunan BTS 4G di daerah pelosok. Di sisi lain, Indonesia saat ini sudah menyediakan jaringan 5G, walau penggelaran jaringan seluler generasi kelima tersebut masih dalam tahap awal dan terbatas ketersediaannya.
Pada tahun 2021 ini, Kominfo telah memberikan izin penggelaran layanan 5G secara komersial kepada tiga operator seluler, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata.
Layanan 3G sendiri lebih banyak digunakan operator sekarang untuk mesin EDC atau Internet of Things (ioT).(wn)