JAKARTA (IndoTelko) - Konten hiburan dalam bentuk audio kini semakin berkembang pesat dan dinamis seiring kemajuan teknologi. Berbeda dengan konten visual, konten dalam format audio memungkinkan pendengar untuk bisa tetap melakukan berbagai aktivitas atau multitasking tanpa melihat layar (screenless).
Pandemi yang sudah berjalan hampir 2 tahun juga mengubah berbagai macam gaya hidup, mulai dari bekerja, bersosialisasi, hingga cara masyarakat mengkonsumsi hiburan yang sekarang serba online dan virtual. Tanpa disadari, masyarakat kini menghadapi masalah baru yakni “screen fatigue” atau “eye strain”, yakni kelelahan mata akibat membaca atau melihat layar elektronik seperti handphone, komputer, atau TV terlalu lama.
Dilansir dari HBR, dokter mata asal Amerika Serikat Dr. Kara Hartl menyebutkan bahwa peningkatan kegiatan online sangat berdampak bagi kesehatan mata. Mata yang kering, pandangan kabur, sulit berkonsentrasi, dan terkadang sakit kepala ialah beberapa gejala dari “screen fatigue” tersebut. Selain mengatur jarak dengan layar komputer, mengatur brightness maupun waktu istirahat, penggunaan format lain seperti audio yang sedang menjadi tren dapat menjadi alternatif.
Konten hiburan dalam bentuk audio kini semakin berkembang pesat dan dinamis seiring kemajuan teknologi. Berbeda dengan konten visual, konten dalam format audio memungkinkan pendengar untuk bisa tetap melakukan berbagai aktivitas atau multitasking. Salah satunya adalah podcast, yakni siaran audio on-demand yang bisa didengarkan kapanpun dan dimanapun. Dari obrolan ringan yang menghibur, inspiratif, sampai diskusi yang bisa bikin melek isu terkini, podcast membawa format dan topik-topik yang lebih dekat dengan keseharian masyarakat khususnya milenial.
“Tak hanya dari pendengar yang diajak untuk berimajinasi dalam menikmati konten audio tersebut, hiburan serta konten yang hanya dibawakan dalam format audio ini pada akhirnya memancing kreativitas para konten kreator dalam melakukan storytelling dan memilih topik-topik menarik untuk diangkat. Melihat tren pertumbuhan industri konten audio yang meningkat signifikan, platform yang menghadirkan konten audio non-musik berkualitas di Indonesia justru masih sangat terbatas, dibandingkan potensi yang ada saat ini,” kata CEO NOICE Rado Ardian.
Laporan Digital 2021 dari We Are Social & Hootsuite[2] menunjukkan lebih dari 58% pengguna internet Indonesia usia produktif mendengarkan podcast setiap bulannya. NOICE juga mencatat, rata-rata pengguna menghabiskan waktu untuk mendengarkan konten audio di aplikasinya mencapai lebih dari 60 menit setiap harinya. Beberapa konten podcast NOICE yang cukup populer dan digemari saat ini adalah konten dengan genre ringan atau komedi seperti Ha Ha Land, Onad Danang Meet Everybody, hingga genre religi seperti Berbeda tapi Bersama.
Digagas oleh para komika dan konten kreator seperti Bedu, Dicky Diffie, Rachel Cia, Mimin, dan Oki Rengga, podcast Ha Ha Land yang merupakan konten original & eksklusif NOICE ini mengangkat cerita parodi dari fenomena hiburan dan pop culture masa kini. Bayangkan misalnya kompetisi Idol yang mempertarungkan dua orang penyanyi harus dihentikan sementara karena salah satu peserta berbau menyengat. Pada podcast Ha Ha Land, 5 karakter unik ini bebas memparodikan apa saja yang mereka mau, dari film populer, acara televisi terkenal, seperti sinetron dan reality show, dan lainnya.
Di sisi lain, konten yang mengangkat topik unik dan out of the box juga kian digemari. Bertajuk Onad Danang Meet Everybody, talkshow komedi yang dibawakan oleh musisi dan artis Onadio Leonardo (Onad) dan penyiar radio dan TV host Dimas Danang Suryonegoro (Danang) pada platform NOICE ini menghadirkan tamu-tamu pembicara yang memiliki profesi menarik. Mulai dari tukang sedot WC, pawang hujan, badut jalanan, kuncen kuburan, hingga ragam profesi lainnya, Onad dan Danang bersama para pembicara akan bawakan cerita kehidupan yang sangat inspiratif, kadang dianggap tabu dan penuh stigma di masyarakat, menghibur, dan jarang ditemui pada media umumnya.
Kualitas storytelling konten kreator juga memainkan peran dalam popularitas sebuah podcast. Sebutlah Habib Jafar Al Hadar, akademisi, penulis, dan juga pendakwah yang digemari anak muda saat ini yang menyukai komedi dan pembahasan yang ringan. Bersama NOICE, Habib Jafar hadirkan podcast Berbeda tapi Bersama yang mengulas perbedaan dua sudut pandang dari berbagai topik yang menarik. Podcast ini mengundang bintang tamu dari berbagai latar belakang, termasuk agama yang berbeda. Lewat podcast ini, Habib Jafar banyak mengulas perbedaan sebagai anugerah, yang tidak diperdebatkan tetapi dirangkul dan saling dihargai.
“Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk hiburan dan kreator akan terus beradaptasi untuk dapat menjangkau masyarakat luas dengan konteks yang lebih relevan. Semakin banyak alternatif, semakin banyak pula pilihan masyarakat untuk mencari hiburan dan mengatasi kejenuhan. Untuk itulah NOICE hadir sebagai platform konten audio dengan fitur terlengkap seperti podcast, radio, audiobook, dan live audio serta mengangkat beragam konten lokal menarik dan unik. NOICE dapat menjadi destinasi untuk para pendengar di saat mereka sedang melakukan kegiatan yang tidak melihat layar atau menikmati screenless moments, serta mengurangi kejenuhan berkegiatan virtual di rumah.” tutup Rado.(wn)