JAKARTA (IndoTelko) - Gelaran hari belanja online nasional (Harbolnas) 2021 mencatatkan transaksi sebesar Rp18,1 triliun atau naik 56% dari Rp11,6 triliun dibanding 2020.
Direktur Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan nilai transaksi meningkat karena jumlah pengguna internet di Indonesia naik 32% dari 34 juta pada 2020 menjadi 45 juta orang pada 2021. Hal ini membuat jumlah pembeli online atau pengguna e-commerce melesat 88% dari 17 juta menjadi 32 juta orang pada periode yang sama.
"Kenaikan internet users dan online shoppers terjadi karena kita mengalami PSBB sampai PPKM yang membuat kita banyak melakukan aktivitas di rumah sejak 2020. Mobilitas di dalam kota jadi terhambat dan mengubah behaviour konsumen," ungkap Rusdy.
Minat belanja pada masa harbolnas naik karena pengguna eCommerce menunggu gratis ongkir alias ongkos kirim mencapai 80 persen. Bebas ongkir utamanya berlaku untuk pengiriman barang dengan durasi 2-3 hari.
Tercatat, rata-rata biaya ongkir e-commerce turun sekitar Rp2.000 menjadi Rp17 ribu per transaksi untuk wilayah Jawa. Begitu juga untuk luar Jawa, turun Rp2.000 menjadi Rp29 ribu per transaksi.
Peningkatan nilai transaksi belanja saat harbolnas juga didukung daya tarik terhadap tawaran uang kembali (cashback) 33 persen, diskon 73 persen, dan voucer 28 persen. Secara volume transaksi, belanja saat harbolnas naik 7,4 kali dari pembelian konsumen di e-commerce pada hari biasa.
Nilai transaksi belanja saat harbolnas didominasi oleh 97 persen pembeli tetap di e-commerce. Jumlahnya meningkat 5,5 persen dari tahun lalu.
Dari jenis barang, pembelian terbanyak saat harbolnas masih didominasi oleh produk fesyen yang mencapai 80 persen. Namun, pertumbuhan pembeliannya turun 1 persen dari 2020.
Selanjutnya, pembelian produk terbanyak berupa kosmetik 53 persen, produk perawatan pribadi seperti untuk kulit (skin care) 40 persen, makanan dan minuman 38 persen, dan pembayaran tagihan atau isi ulang pulsa 36 persen. Berbagai jenis barang ini tumbuh positif pada harbolnas tahun ini, masing-masing naik 3 persen, 4 persen, 3 persen, dan 6 persen.
Pembelian yang juga tumbuh adalah kebutuhan pokok naik 4 persen dan pemesanan tiket perjalanan 1 persen. Sementara pembelian yang turun, yakni barang-barang teknologi dan gadgets sekitar 2 persen, elektronik 1 persen, buku 1 persen, dan hiburan 3 persen.
Berdasarkan karakter pembeli mayoritas sekitar 86 persen sudah berencana belanja pada masa harbolnas. Dari 86 persen ini, sekitar 59 persennya sudah tahu mau beli apa. Sementara 27 persen sudah berencana tapi belum tahu produknya. Sisanya, 14 persen tidak punya rencana.
Dari segi saluran pembayaran, mayoritas menggunakan dompet digital dari e-commerce mencapai 65 persen. Sisanya, bayar langsung (cash on delivery/COD) 29 persen, virtual account bank 25 persen, dompet digital bank 21 persen, mobile banking 19 persen, dan internet banking 14 persen.
Berdasarkan waktu belanja, mayoritas pengguna e-commerce belanja pada pukul 12.00-15.00 sebanyak 34 persen, 15.00-18.00 31 persen, dan 09.00-12.00 30 persen. "Tapi tidak sedikit juga yang belanja di tengah malam demi mendapatkan promonya," pungkasnya.(wn)