Kominfo selidiki dugaan kebocoran data pasien di server Kemenkes

JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelidiki dugaan kebocoran data pasien yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kementerian Kesehatan juga tengah melakukan langkah-langkah internal merespons dugaan kebocoran yang terjadi termasuk salah satunya melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” kata Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi.

Kominfo meminta seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) baik publik maupun privat yang mengelola data pribadi untuk secara serius memerhatikan kelayakan dan keandalan pemrosesan data pribadi yang dilakukan oleh PSE terkait baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia.

Sebelumnya beredar kabar, data pasien Covid-19 milik Kemenkes diduga bocor dan dijual di forum gelap atau raid forum, Kamis (6/1). Data yang tersebar itu berasal dari 6 juta pasien.

Dokumen yang bocor itu merupakan isi rekam medis pasien. Sementara sampel dokumen pasien 720 GB. Dalam situs itu juga ada keterangan dokumen "Centralized Server of Ministry of Health of Indonesia”. Pengunggah juga memberi sampel medis sebanyak 3.26 GB.

Dokumen juga berisi keluhan pasien, surat rujukan BPJS,laporan radiologi, hasil tes laboratorium dan persetujuan untuk menjalani isolasi karena COVID-19. Peretas mengklaim data ini berasal dari "server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia" pada 28 Desember 2021.

Sederet kebocoran data itu meliputi NIK kependudukan pasien, anamnesis atau data keluhan utama pasien, diagnisos dengan kode ICD 10 atau pengkodean diagnosis internasional, pemeriksaan klinis, ID rujukan, pemeriksaan penunjang, hingga rencana perawatan.

Sebagian besar data pasien yang bocor itu merupakan pasien Covid-19. Data itu juga dilengkapi dengan identitas detail pasien, dari alamat rumah tanggal lahir, nomor ponsel.

Chief Digital Transformation Officer, Kemenkes, Setiaji menyatakan sedang menelusuri dugaan data pasien yang berada di server mereka bocor dan dijual di forum gelap.

"Kami sedang melakukan 'assessment' permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami," katanya.(wn)