JAKARTA (IndoTelko) -PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) resmi mengakuisisi 49% saham PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP).
PT Telemedia melalui Viberlink adalah Digital ISP yang bergerak dalam membawa internet cepat keseluruh pelosok desa dengan menggunakan kabel fiber optic yang terbentang sepanjang Pulau Jawa.
“Keberadaan YELO, membuat model bisnis TKPbertransformasi menjadi Digital ISP. Hal ini menjadikan keseluruhan proses operasional akan dialihkan melalui jalur digital, sehingga pengalaman pengguna terhadap layanan connectivity akan semakin menarik dan kaya akan fitur lainnya," kata Direktur Utama YELO, Wewy Susanto.
Akuisisi ini menunjukkan bahwa YELO berkomitmen untuk menghadirkan internet berkecepatan tinggi hingga 1 GB ke wilayah pelosok desa di Indonesia. Dengan demikian, kegiatan pendidikanpertanian, maupun industri kreatif dapat berkembang pesat guna meningkatkan ekonomi desa setempat.
Langkah ini sesuai dengan komitmen Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) dalam membangun infrastruktur konektivitas di seluruh pelosok desa di Indonesia demi mempercepat transformasi digital di kawasan Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).Sebelumnya Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani, telah mengeluarkan anggaran Rp21 triliun kepada Kementerian Kominfo untuk komitmen membangun infrastruktur konekivitas keseluruh pelosok desa di Indonesiadesa di Indonesia.
Sejalan dengan itu, YELO turut berupaya mempercepat pengadaan dan pembangunan akses internet di pelosok daerah dengan menyediakan solusi akses internet yang cepat dan terjangkau.
“Melihat kebutuhan akan internet yang semakin tinggi, Perseroan terus percepat pembangunan infrastruktur internet berbasis fiber opticyang terbentang di sepanjang Pulau Jawauntuk desa-desa di wilayah tier-2 dan tier-3,” ujar Wewy.
Ditambah dengan bergabungnya mantan Direktur Indosat (ISAT) dengan YELO pada RUPSLB yang digelar tanggal 5 Januari 2022, yang menunjuk Fadzri Sentosa sebagai Komisaris Utama YELO, diharapkan dapatmempercepat ekspansi YELO agar jauh lebih cepat dan masif. Tujuan ini sejalan dalam rencana Perseroan yang akan membangun Digital Ecosystem berbasiskan Connectivity juga sebagai persiapan sambungan internet yang cepat dan terjangkau untuk Dunia Metaverse yang akan datang dalam waktu dekat.
Wewy menambahkan, aksi korporasi tersebut diambil untuk membantu para pelaku usaha dan start-up agar siap menghadapi berbagai tantangan connectivitydan dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi seperti Metaverse di masa depan.
“Dalam dunia teknologi Metaverse di negara maju, infrastruktur internet bukan lagi masalah. Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia, terutama di kota tier-2 dan tier-3, masih menjadi isu yang belum tuntas karena Indonesia adalah negara kepulauan,” tutup Wewy.(ak)