JAKARTA (IndoTelko) -- Sampai akhir 2021 kemarin, total sudah ada 200 jaringan 5G komersial yang tersedia di seluruh dunia. Angka ini berasal dari total 89 negara di dunia yang sudah mengimplementasikan 5G.
Hal ini terungkap dalam laporan dari Global Suppliers Association (GSA). Dalam laporan tersebut juga terungkap ada lebih dari 99 operator yang setidaknya sedang berencana menggunakan teknologi SA (Standalone) 5G.
Dilansir melalui Techradar, Rabu, 12 Januari 2022, GSA menemukan ada sekitar 78 negara di dunia yang setidaknya memiliki satu jaringan 5G yang sesuai standard. Selain itu, GSA juga memprediksi empat dari lima operator 5G telah berhasil meluncurkan layanan broadband 5G Fixed Wireless Access (FWA).
Laporan ini secara tidak langsung memperkuat potensi dari jaringan generasi terbaru untuk menawarkan teknologi alternatif untuk koneksi fixed-line.
Masih dalam laporan tahunan GSA itu, secara keseluruhan, telah teridentifikasi adanya 487 operator telekomunikasi di 145 negara di dunia sedang berencana untuk ikut membangun jaringan 5G di wilayah mereka. Angka ini naik dari tahun lalu yang hanya 412 operator.
"Sebagian telah melakukan uji coba, ada juga yang telah mendapatkan izin penggunaan frekuensi, dan sebagian lagi sedang dalam proses implementasi, walau belum mengaktifkan jaringannya untuk pelanggan," tulis laporan tersebut.
Hampir semua penerapan 5G komersial hingga saat ini mengandalkan Non-standalone 5G (NSA 5G), yang menggunakan teknologi radio baru tetapi masih mengandalkan inti 4G.
SA 5G menggunakan inti virtual berbasis cloud baru yang memungkinkan data diproses lebih dekat ke titik pengumpulan dan memungkinkan fitur seperti network slicing. Hal ini memungkinkan jaminan kecepatan, keandalan yang ditingkatkan, dan latensi sangat rendah. Dua puluh operator di 16 negara kini telah meluncurkan layanan SA 5G komersial.
Momentum ini berdampak pada ekosistem perangkat. GSA menyebut ada 614 smartphone 5G yang kini telah diluncurkan. Angka ini meningkat 120 persen dari tahun 2020. Total perangkat 5G yang ada menjadi 1,257 termasuk router, wearable, dan tablet berbasis 5G.
Banyak analis telah mengamati bahwa 5G adalah generasi pertama dari teknologi seluler di mana ketersediaan jaringan lebih cepat daripada permintaan konsumen dan aplikasi serta ekosistem perangkat yang relevan. Namun, dengan 857 perangkat 5G yang tersedia untuk dibeli, meningkat 155 persen dari tahun lalu, konsumen tentu memiliki banyak pilihan.
Laporan terpisah dari Juniper Research memperkirakan pendapatan 5G akan mencapai USD600 miliar dalam lima tahun, sementara Ericsson yakin sekarang ada 600 juta pelanggan secara global. (SYR)