JAKARTA (IndoTelko) -- PT Moduit Digital Indonesia (Moduit), startup Digital Private Wealth Management Platform kembali meluncurkan produk-produk obligasi perdana dan sekunder dalam rangka mendukung program pemerintah. Penyaluran Surat Berharga Negara (SBN) dari pemerintah melalui Moduit merupakan upaya menawarkan beragam pilihan investasi yang menarik bagi para investor ritel dan institusi.
Penyaluran produk obligasi dari pemerintah pada masa pandemi di awal tahun pertumbuhan ekonomi 2022 ini diharapkan mampu memberikan dorongan bagi investor domestik untuk berinvestasi. Sebab, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada akhir 2021, jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) naik 32,7% dari 460.372 menjadi 611.143 investor. Ini artinya, peningkatan investor domestik yang berminat pada investasi obligasi menunjukkan tren positif.
Salah satu produk SBN yang akan disalurkan ialah Obligasi Ritel (ORI) seri ORI021 dengan kupon 4,90%. Besaran kupon dinilai menarik di tengah dinamika kondisi likuiditas pasar keuangan yang saat ini masih positif. Imbal hasil investasi ORI ini masih dianggap menarik jika dibandingkan dengan berbagai alternatif investasi lainnya. Di tambah lagi, pemerintah telah menurunkan PPh bunga obligasi di mana dari 15% menjadi 10% sehingga nilai imbal hasil akan makin maksimal.
Chief Marketing Officer Moduit, Stefanus Adi Utomo menakar, awal tahun 2022 merupakan tahun pertumbuhan ekonomi di mana momentum untuk berinvestasi pada SBN dinilai akan menguntungkan para investor. “Di awal tahun 2022 ini merupakan momentum untuk berinvestasi pada produk obligasi. Sebab produk obligasi punya peminatnya sendiri, yaitu para investor yang menghendaki income secara rutin. Apalagi kupon dan imbal hasil dari ORI021 ini dinilai lebih tinggi dari bunga deposito saat ini,” tuturnya.
Menurut analisis Stefanus, meningkatnya minat investor ke produk obligasi karena beberapa hal. Antara lain karena tren produk obligasi yang digemari investor mulai meningkat. Terlebih lagi, dalam beberapa bulan belakangan, pemerintah memberikan keringanan Pajak Penghasilan (PPh) kupon obligasi untuk investor domestik menjadi 10% dari yang sebelumnya 15%. “Efek dari beberapa kebijakan tersebut memberikan dorongan pada peningkatan peminatan produk obligasi,” ujarnya.
Stefanus kembali menjelaskan bahwa produk-produk obligasi pemerintah perdana dan sekunder akan dipasarkan pada nasabah-nasabah Moduit Advisor. “Kami masih memasarkan untuk nasabah-nasabah Moduit Advisor. Kami yakin, produk obligasi ini akan menambah alternatif produk bagi nasabah dalam mencapai kebutuhan finansialnya,” ujar Stefanus. Pemasaran produk ini, tambah Stefanus, merupakan upaya Moduit melengkapi produk wealth management yang terkurasi dalam platformnya setelah sebelumnya sudah terdapat berbagai pilihan produk reksa dana.
Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto menambahkan, peluncuran produk obligasi ini diharapkan dapat memberikan pilihan berbagai investasi bagi para investor. “Kami mencoba memberikan yang terbaik bagi investor kami dalam memilih pilihan investasinya. ORI021 merupakan produk obligasi baru dari pemerintah yang memiliki nilai investasi tinggi serta aman. Dengan produk obligasi ini, investor bisa menjadikannya salah satu pilihan terbaik pada awal tahun 2022,” ujarnya. (SYR)