Ayoconnect raih pendanaan Seri B senilai Rp215 miliar

Ki-ka: Komisaris Ayoconnect Ilham Habibie; CEO Ayoconnect, Jakob Rost; COO, Chiragh Kirpalani.

JAKARTA (IndoTelko) -- ​​Ayoconnect, perusahaan platform Open Finance terbesar di Asia Tenggara, telah meraih pendanaan Seri B senilai US$15 juta (setara dengan Rp215 miliar) yang dipimpin oleh Tiger Global, firma modal ventura yang juga berinvestasi di JD, Microsoft, dan Amazon. Putaran pendanaan ini juga mendapatkan partisipasi dari perusahaan payment gateway berskala global PayU dan firma manajemen investasi Alto Partners, serta investor individual Jerry Ng, Presiden Komisaris Bank Jago, dan William Hockey, salah satu pendiri perusahaan fintech Plaid.

Open Finance adalah sebuah sistem yang membangun interkonektivitas antara penyedia jasa keuangan dengan penyedia jasa lainnya melalui API (Application Programming Interface). Ayoconnect membangun ekosistem Open Finance terbesar di Asia Tenggara untuk menyediakan infrastruktur finansial berbasis teknologi yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan untuk menghadirkan layanan keuangan terdigitalisasi bagi pelanggannya dengan lebih cepat dan mudah. 

Solusi API yang Ayoconnect bangun telah digunakan oleh lebih dari 200 perusahaan, termasuk di antaranya institusi finansial dan perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia. Kerja sama resmi yang Ayoconnect jalin dengan bank-bank terbesar di Indonesia juga memungkinkan Ayoconnect untuk menyediakan layanan data alternatif yang mencakup informasi keuangan pelanggan—baik yang sudah memiliki akses ke layanan perbankan (banked) maupun yang belum (unbanked)—untuk membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat serta menghadirkan layanan keuangan terpersonalisasi bagi pelanggannya. Rangkaian produk dan layanan yang Ayoconnect miliki menjadikan Ayoconnect satu-satunya perusahaan Open Finance yang menawarkan solusi finansial tertanam (embedded finance), Banking-As-A-Service, dan Data-As-A-Service sekaligus dalam satu platform. 

“Pengalaman Ayoconnect dalam membangun infrastruktur finansial di Indonesia selama enam tahun telah menjadikan kami platform Open Finance terkokoh dan paling dibutuhkan di Indonesia. Ayoconnect ingin membangun ekosistem terlengkap yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan berbagai skala, baik yang sudah berdiri sejak lama hingga calon tech unicorn di masa depan. Kami bangga atas kepercayaan yang telah diberikan oleh investor-investor terbesar di dunia untuk mewujudkan visi kami,” ungkap Jakob Rost, CEO dan Co-Founder Ayoconnect.

Ayoconnect akan menggunakan dana segar dari putaran pendanaan ini untuk mengembangkan inovasi yang mencakup lebih banyak penggunaan serta meluncurkan produk-produk baru, di antaranya API Direct Debit. API Direct Debit besutan Ayoconnect memungkinkan perusahaan ritel menghadirkan fitur pembayaran melalui pendebitan otomatis dari rekening pembeli dari enam bank ternama di Indonesia. Fitur ini diyakini akan semakin meningkatkan kenyamanan pembeli, karena pembeli tidak perlu lagi melakukan transfer manual atau pun memasukkan informasi kartu debit atau kredit saat bertransaksi. 

Integrasi enam bank pada Direct Debit API Ayoconnect juga menguntungkan perusahaan ritel melalui waktu integrasi yang lebih singkat dan biaya yang lebih hemat dibandingkan dengan berintegrasi ke masing-masing bank secara terpisah. Saat ini, Ayoconnect sedang menjalani proses diskusi untuk merangkul lebih banyak institusi finansial ke dalam ekosistemnya.

Fady Abdel Nour, Global Head of M&A and Investments PayU menyampaikan, “PayU selalu memiliki kepercayaan pada entrepreneur yang berbagi visi yang sama dengan kami, yaitu mewujudkan dunia tanpa batasan finansial. Ayoconnect telah membangun infrastruktur sekaligus menjadi penyedia API terlengkap bagi pelaku industri finansial di Indonesia. Tim yang bertalenta, relasi industri yang kuat, serta pertumbuhan pesat yang dimiliki Ayoconnect merupakan indikator penting yang menunjukkan potensi Ayoconnect untuk mewujudkan misinya pada level eksekusi tertinggi. Kami senang dapat bergabung dalam perjalanan Ayoconnect berevolusi untuk melayani lebih banyak bisnis, membantu pertumbuhan perusahaan rintisan, serta meningkatkan inklusi keuangan di Asia Tenggara.” (SYR)