Terjadi perubahan landskap TI di Indonesia pasca pandemi

Ketika berbicara TI di Indonesia,  ada perubahan lanskap sebelum dan sesudah pandemi.  Sebelum pandemi, perusahaan besar umumnya berinvestasi pada solusi TI. UKM terlihat kurang tertarik untuk memperkuat infrastruktur sistem TI-nya.  Namun, pandemi Covid-19 mengubah prioritas UKM karena kebutuhan untuk online dan perlunya membagi tenaga kerja menjadi begitu utama. 
 
Kini diharapkan  Indonesia memasuki era endemi, bisnis harus beradaptasi dengan normal baru. Kerja hibrida akan menjadi harapan jika bukan norma di antara karyawan, setidaknya untuk dua tahun ke depan. Oleh karenanya, tren seperti cloud dan manajemen kerja jarak jauh akan terus berlanjut. 
 
ManageEngine, divisi manajemen TI perusahaan Zoho Corporation, berada di bisnis pengelolaan infrastruktur teknologi end-to-end. Ini skenario yang sama sekali berbeda, kami melihat kesulitan yang dialami perusahaan. Untuk perusahaan besar, mereka bingung bagaimana mengaktifkan lingkungan kerja jarak jauh yang aman. Sementara organisasi yang lebih kecil, tantangannya ialah menjaga operasi bisnis tetap berjalan. 
 
ManageEngine membangun dan mengintegrasikan rangkaian produk yang ada untuk memenuhi kebutuhan bisnis di semua ukuran. Memahami masalah yang dihadapi oleh kalangan bisnis, kami menyediakan versi toolkit akses jarak jauh yang aman, seperti Access Manager Plus dan Remote Access Plus untuk tim TI secara gratis pada tahun 2020.
 
Saat ini, ada pengetahuan terbatas terkait dengan lanskap TI dan ancaman dunia maya yang terus berkembang di Indonesia. Profesional TI terkendala karena mereka masih berurusan dengan peninggalan perangkat lama. Transisi ke platform modern masih tahap awal. Bisnis yang tetap terdepan dalam kompetisi harus berinvestasi lebih banyak dalam memodernisasi infrastruktur dan melatih karyawannya untuk menyelesaikan masalah dengan teknologi baru.
 
Saya kira bisnis Indonesia akan fokus pada peningkatan keamanan TI mereka tahun ini. Manajemen endpoint tampaknya akan terlihat sebagai sesuatu yang penting. 
 
Ini memang sulit untuk disangkal bahwa infrastruktur TI begitu krusial untuk pertumbuhan bisnis. Kalangan bisnis perlu memastikan pengalaman pengguna berjalan dengan lancar. Tekanan pada tim TI menjamin keandalan sistem TI. Solusi AI kami dapat mengotomatiskan tugas yang berulang dan mengatasi masalah ketersediaan dengan tetap memantau jaringan.
 
Dengan data sensitif tersedia di perangkat seluler, peluang terjadi pelanggaran tinggi akhir-akhir ini. Penjahat selalu mengintai untuk mengeksploitasi kerentanan dan mengakses data. Di Indonesia, beberapa insiden yang dilaporkan tahun lalu menyoroti kondisi keamanan siber di negara ini. Sudah waktunya bagi organisasi untuk memperkuat strategi keamanan datanya. 
 
Data perusahaan adalah target utama penjahat siber. ManageEngine memiliki beberapa alat untuk mengamankan data tersebut. Produk manajemen endpoint unggulan kami, Desktop Central, dapat digunakan untuk mengelola komputer kerja, server, ponsel cerdas, dan perangkat lain yang digunakan individu untuk mengakses data perusahaan.
 
Produk terpisah (standalone) yang memenuhi aspek keamanan endpoint tertentu—seperti menambal komputer kerja, mengamankan perangkat seluler, mengidentifikasi dan mengurangi kerentanan secara proaktif, mengontrol aplikasi dan perangkat USB, dan banyak lagi—juga tersedia.
 
Kami juga memiliki solusi untuk perlindungan kata sandi, informasi keamanan dan manajemen insiden (SIEM), analisis perilaku pengguna dan entitas (UEBA), intelijen ancaman, keamanan kata sandi, dan keamanan cloud dan data.
 
AI semakin banyak diterapkan ke berbagai aspek manajemen TI. Ada bukti bahwa itu mengarah pada peningkatan operasional, yang berarti AI akan menjadi landasan penting dalam arsitektur teknologi organisasi. Pada tahun 2022, para pemimpin TI akan lebih bergantung pada AIOps dan otomatisasi cerdas, di mana masalah dideteksi menggunakan algoritma dan diselesaikan secara otomatis sebelum mengganggu produktivitas atau operasi jaringan. 
 
Pemantauan berbasis AIOps akan memainkan peran penting dalam prediksi, perencanaan kapasitas, memerangi kelelahan waspada, dan menjaga postur keamanan suatu organisasi.
 
Ditulis oleh :
Rajesh Ganesan,
Vice President of Products at ManageEngine