JAKARTA (IndoTelko) -- Primagama secara resmi menjadi bagian dari ekosistem pembelajaran Zenius melalui penandatanganan perjanjian yang dilakukan pada awal tahun ini. Dengan bergabungnya Primagama, Zenius memperkuat komitmennya untuk menciptakan level pendidikan yang baru di Indonesia melalui hybrid learning.
Chief Product and Growth Officer Sony Radhityo mengatakan, “Bergabungnya Primagama ke Zenius merupakan gabungan antara dua ahli di bidang pendidikan yang akan menciptakan inovasi-inovasi terbaik ke depannya demi memajukan kualitas pendidikan Indonesia di masa mendatang.”
“Dengan jangkauan bimbel offline yang luas, Primagama akan memperkuat ekosistem pembelajaran Zenius dalam memberikan dampak teknologi yang lebih besar di pendidikan. Dengan sejarah panjang 40 tahun kehadirannya di Indonesia, Primagama akan berbagi pengalaman dan keahlian mereka dalam mengelola bimbel offline, dan menyediakan basis pengajar yang kuat di seluruh negeri”, tambah Sony.
Sementara Zenius akan memperluas jaringan Primagama melalui berbagai teknologi dan inovasi yang relevan untuk menghadirkan pengalaman belajar terbaik bagi siswa. Selain itu, Zenius juga akan memperkuat kualitas pengajar, kurikulum, dan fasilitas Primagama yang akan mendukung perluasan jaringan lebih lanjut.
Dengan aksi korporasi ini, Zenius akan menggarap model pembelajaran hybrid melalui skema (online-merge-offline/OMO), yang akan menjadi model pembelajaran efektif di masa depan. Dengan model pembelajaran ini, siswa akan berinteraksi secara langsung dengan para pengajar secara langsung (offline), dan bisa mengakses pembelajaran secara online tanpa batas di mana saja, kapan saja.
Primagama memiliki lebih dari 300 cabang, lebih dari 3.000 pengajar, dan lebih dari 30.000 siswa per tahunnya dari seluruh jenjang (SD, SMP, SMA) di seluruh Indonesia. Saat ini, proses integrasi antara Zenius dan Primagama sedang berjalan secara bertahap, dan diharapkan rampung pada pertengahan tahun ini.
“Model pembelajaran hybrid akan menjadi salah satu metode efektif untuk pendidikan Indonesia di masa depan. Adaptasi siswa dan pengajar terhadap pembelajaran online selama pandemi akan memudahkan mereka untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran hybrid. Dengan ini, kami berharap untuk bisa mencapai visi kami dalam merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik, dengan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya di sektor pendidikan,” tutup Sony.