JAKARTA (IndoTelko) - PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) terus memperkuat pemodalan untuk membangun satelit High Through-Put Satellite (HTS.
Hal itu ditunjukkan degan adanya rencana suntikan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) sebesar Rp 1,2 triliun dari induk usaha, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ke Telkomsat.
Vice President Investor Relations Telkom Andi Setiawan menyampaikan bahwa pembangunan satelit HTS diperkirakan memerlukan total dana sekitar Rp 3,8 triliun yang 50% di antaranya bersumber dari ekuitas Telkomsat dan 50% lainnya berasal dari shareholder loan. Sisanya dari pihak ketiga.
“Jadi, dari total kebutuhan tersebut sekitar Rp 1,2 triliun direncanakan dalam bentuk shareholder loan dari Telkom dengan pembayaran bertahap disesuaikan dengan termin pembayaran kepada mitra kontraktor satelit," jelas Andi dalam keterangan tertulis, kemarin.
Terhitung sejak November 2021 hingga Maret 2022 lalu, Telkom telah memberikan shareholder loan kepada Telkomsat untuk pembangunan satelit HTS sebesar Rp 750 miliar. Artinya, tersisa Rp 450 miliar yang selanjutnya akan dicairkan perseroan sesuai dengan perkembangan pembangunan satelit.
Shareholder loan Telkom kepada Telkomsat ini memiliki masa tenor tujuh tahun, grace period tiga tahun, dan bunga JBOR tiga bulan + 2,5%. Adapun masa pembangunan dan peluncuran satelit diperkirakan bakal memakan waktu sampai tiga tahun dan ditargetkan satelit dapat mulai beroperasi pada 2024 mendatang.
Andi pun membeberkan alasan Telkom memberikan fasilitas pendanaan kepada Telkomsat. Menurutnya, rencana penambahan satelit berbasis teknologi HTS ini tidak lain untuk melengkapi portofolio Telkom Group guna memperkuat infrastruktur konektivitas digital agar lebih kompetitif dalam memenuhi kebutuhan pasar satelit Indonesia yang diperkirakan masih tinggi di masa mendatang.
"Investasi pembangunan satelit ini diharapkan akan memperkuat kepemimpinan Telkomsat dalam industri satelit dan meningkatkan dominasi serta market share Telkomsat di bisnis satelit di Indonesia," tutur Andi.(wn)