JAKARTA (IndoTelko) - PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 31,6% YoY, dari Rp3,7 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp4,9 triliun pada tahun 2021, terutama didorong oleh kinerja yang meningkat dari segmen penjualan produk digital (+28,4% YoY menjadi Rp4,7 triliun) dan segmen layanan keuangan digital (+2.215,1% YoY menjadi Rp131,5 miliar).
Hal ini, dikombinasikan dengan penurunan rasio biaya operasional, dari 1,8% menjadi penjualan pada tahun 2020 menjadi 1,7% pada tahun 2021, telah menghasilkan peningkatan laba operasi yang signifikan, naik sebesar +53,5%, dari Rp22,5 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp34,5 miliar pada tahun 2021.
Laba bersih DIVA dikalikan 20 kali lipat YoY, meroket dari hanya Rp65,8 miliar pada 2020 menjadi Rp1,3 triliun pada 2021. Hasil ini sebagian didorong oleh perolehan investasi di PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), dan induk perusahaan mereka, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
Pada akhir 2021, DIVA memiliki war chest kas bersih sebesar Rp1,6 triliun (termasuk sekuritas perdagangan dan deposito terbatas). Dengan demikian, DIVA memiliki ruang yang cukup untuk membiayai ekspansi bisnis yang lebih agresif pada tahun 2022 dan seterusnya.
Pendapatan pada 3Q21 dan 4Q21 datar di Rp1,2 triliun. Namun jika dibedah lebih dalam, pendapatan dari segmen tour dan travel serta digital financial service menunjukkan kinerja yang mengesankan, masing-masing tumbuh sebesar 146,6% YoY dan 58,5% YoY, menjadi Rp12,3 miliar dan Rp42,5 miliar pada 4Q21. Sinyal positif lainnya datang dari sisi profitabilitas. Margin kotor berhasil meningkat secara signifikan, dari 2,1% pada 3Q21 menjadi 3,8% pada 4Q21. Hal ini telah mendorong kinerja di tingkat laba operasi, yang melaporkan pertumbuhan QoQ 297,5%, dari Rp6,3 miliar pada 3Q21 menjadi Rp46,5 miliar pada 4Q21.
Segmen produk digital DIVA melaporkan kinerja yang meningkat pada tahun 2021. Penjualan tumbuh sebesar 24,4% YoY, bergerak dari Rp3,7 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp4,7 triliun pada tahun 2021, terutama didukung oleh ekspansi agresif di mitra UKM yang naik sebesar 110,1% YoY dari 25,9 ribu outlet pada tahun 2020 menjadi 54,3 ribu outlet pada tahun 2021. Sementara margin kotor dari segmen menurun secara YoY, dari 2,3% pada 2020 menjadi 2,1% pada 2021, namun tetap menunjukkan peningkatan yang signifikan secara QoQ, dari 1,9% pada 3Q21 menjadi 3,4% pada 4Q21.
Ekspansi DIVA ke ruang solusi pembayaran telah menghasilkan kontribusi positif terhadap kinerja pendapatan 2021. Pendapatan dari segmen layanan keuangan digital meningkat 23 kali lipat, melonjak dari Rp5,7 miliar pada 2020 menjadi Rp131,5 miliar pada 2021. DIVA, melalui anak usahanya PT Multidaya Dinamika (MDD), menyediakan platform pembayaran melalui WhatsApp dan terminal swalayan di berbagai lokasi strategis, yaitu: stasiun bus, stasiun kereta api, gerbang tol, pelabuhan, taman hiburan, dll. Hingga akhir 2021, DIVA telah mengerahkan 301 unit terminal swalayan Kasirku.
Pendapatan dari segmen tour & travel memang sempat membukukan penurunan sebesar 12,3% YoY, dari Rp22,0 miliar pada 2020 menjadi Rp19,3 miliar pada 2021. Namun, secara QoQ, pendapatan terus membaik, dari Rp1,0 miliar pada 1Q21 dan 2Q21, naik menjadi Rp5,0 miliar pada 3Q21 dan Rp12,3 miliar pada 4Q21. Kami berharap kondisi akan terus membaik di kuartal mendatang, mengingat bias positif kami pada situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Jika ada keputusan resmi untuk mengalihkan status dari pandemi menjadi endemik, kami berharap bisnis tur dan perjalanan kami dapat tumbuh pada kecepatan yang jauh lebih kuat pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.(wn)