SINGAPURA (IndoTelko) - Sejak awal pandemi Covid-19, beberapa negara di Asia Pasifik menerapkan kebijakan pembatasan perjalanan yang terketat di dunia. Namun, setelah banyak negara membuka kembali penerbangan internasional untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir, minat berlibur (travel intent) di Asia Pasifik meningkat drastis selama beberapa minggu ini.
Sojern, platform pemasaran digital untuk praktisi pemasaran di sektor pariwisata, membagikan tren dan analisis perjalanan wisata demi mewujudkan kinerja potensial pada triwulan berikutnya di Asia Pasifik. Apa yang akan terjadi selama beberapa bulan mendatang?
Data terbaru Sojern menunjukkan tren yang sangat positif. Di Asia Pasifik, tingkat pencarian informasi hotel dan penerbangan di internet meningkat pesat dari periode serupa tahun lalu. Hal tersebut mencerminkan pemulihan sektor pariwisata yang segera berlangsung. Sojern telah mendeteksi besarnya minat wisatawan untuk kembali berlibur dalam waktu dekat di Asia Pasifik, khususnya dari kalangan wisatawan asal Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA), angkanya mengalami kenaikan tahunan sebesar 177%; Asia Pasifik (+164%); dan Amerika Latin (LATAM; +15%), sementara, kenaikan yang lebih kecil berasal dari kalangan wisatawan di Karibia (+11%), Kanada, dan Amerika (+2%).
Destinasi di Asia Pasifik yang paling menarik minat wisatawan tersebut adalah Indonesia, Vietnam, dan Selandia Baru. Setelah Bali membuka kembali penerbangan bagi wisatawan yang telah divaksinasi, serta berbagai jenis hotel, restoran, dan fasilitas wellness baru yang tersedia, tidak mengherankan jika Indonesia berada di posisi teratas. Kondisi Vietnam pada masa prapandemi telah lama menawarkan konsep liburan backpacking menarik. Vietnam pun masih memiliki pesona tersebut. Apalagi, negara ini membuka kembali penerbangan untuk wisatawan internasional pada Maret lalu setelah perjalanan internasional tertutup selama hampir dua tahun. Negara-negara lain di Asia Pasifik yang menempati peringkat 10 besar dalam reservasi hotel internasional adalah Filipina, Singapura, Australia, Thailand, Malaysia, Jepang, dan India.
Jika ditilik lebih detail, dalam 30 hari terakhir, tingkat pencarian informasi penerbangan internasional ke Korea Selatan (+157,1%), Selandia Baru (+149,3%), dan Singapura (+138,5%) mengalami kenaikan bulanan terbesar, disusul Indonesia (+92,8%), Malaysia (+83,8%), dan Taiwan (+57,8%) setelah negara ini memperlonggar kebijakan karantina bagi seluruh wisatawan yang berkunjung. Sejumlah negara tergolong konservatif dalam hal membuka penerbangan internasional, termasuk Jepang (+50,9%), India (+29,0%), dan Thailand (+11.0%), sehingga mengalami tingkat pencarian informasi penerbangan yang lebih lambat selama periode tersebut.(wn)