JAKARTA (IndoTelko) -- William Xu, Director of the Board and Chair of the Scientist Advisory Committee Huawei, diundang untuk memberikan ceramah online berjudul “Kolaborasi Industri – Akademisi untuk Inovasi Bersama dan Pengembangan SDM” dalam ajang Times Higher Education's Asia Universities Summit. Dalam ceramahnya, Xu berbagi kisah tentang pendekatan dan praktik yang dilakukan Huawei dalam kolaborasinya dengan sejumlah perguruan tinggi untuk tujuan pengembangan inovasi, penelitian bersama, pengembangan SDM, dan penyelengaraan kompetisi teknologi.
“Huawei bekerja sama dengan perguruan tinggi guna membangun platform yang terbuka dan inovatif untuk penelitian bersama dan pengembangan SDM. Didorong visi dan penelitian untuk penerapan di dunia nyata, kalangan industri dan akademisi bahu membahu menentukan apa saja yang merupakan ‘tantangan terbesar’ kemudian melaksanakan inovasi. Semua upaya ini dilakukan dengan tujuan mengurai permasalahan yang dihadapi industri serta untuk menciptakan pencapaian yang luar biasa," papar William Xu. Ia menambahkan bahwa Huawei telah menginvestasikan US$400 juta untuk kolaborasi dengan perguruan tinggi di tahun 2021, dan berencana berinvestasi lebih besar di masa depan untuk kolaborasi lebih mendalam.
Xu juga memaparkan pendekatan yang dilakukan Huawei dalam kolaborasinya dengan perguruan tinggi. Langkah pertama adalah membangun platform terbuka dan inovatif untuk penelitian bersama dan pengembangan SDM. Perguruan tinggi merupakan suar bagi industri, oleh karena itu sudah sepatutnya mereka mendedikasikan diri pada penelitian dasar dan upaya mengatasi tantangan jangka panjang melalui berbagai penemuan, dari 0 ke 1. Di sisi lain, industri harus memanfaatkan keunggulannya dalam bidang rekayasa untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul, baik dalam hal rekayasa maupun industrialisasi. Selain itu, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan kalangan usaha perlu menyelaraskan definisi mereka tentang
“tantangan terbesar”. Dengan cara ini, mereka akan dapat mencapai kesepakatan bersama mengenai visi dan tantangan dalam industri serta menjajaki teknologi generasi berikutnya. Dua faktor pendorong utama, yakni visi dan penelitian untuk penerapan di dunia nyata, akan mengarahkan industri dan akademisi dalam penelitian mereka mengenai teori dasar dan teknologi tingkat lanjut, serta dalam berbagai bidang. Bersama-sama dan bahu membahu, kita dapat memastikan bahwa penelitian dan SDM kita selalu sejalan dengan perkembangan terkini.
Huawei bekerja sama dengan lebih dari 300 perguruan tinggi dan 900 lembaga penelitian di seluruh dunia. Di tahun 2021, perusahaan ini menginvestasikan US$400 juta untuk program kolaborasi dengan kalangan akademisi, yang mencakup kegiatan merancang materi perkuliahan dan program studi, pelatihan SDM bersama, serta kompetisi teknologi, seluruhnya bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangan SDM pada berbagai tingkatan.
Dari sudut pandang industri, Xu mengajukan lima aspek untuk kolaborasi industri-akademisi:
Huawei mengidentifikasi dan mengembangkan SDM unggulan dengan cara mendukung kompetisi teknologi internasional, memperluas pandangan mahasiswa yang menjadi peserta dalam berbagai kompetisi tersebut, serta mengajukan tantangan utama. Selain itu, Huawei bekerja sama erat dengan Kementerian Pendidikan Tiongkok untuk perancangan perkuliahan dan program studi, pelatihan SDM tingkat tinggi, pelatihan bagi ahli rekayasa berprestasi, rekonstruksi laboratorium utama nasional, peluncuran wawasan mengenai tantangan dalam industri, serta penciptaan dasar kerja sama yang kolaboratif dan cerdas antara industri dengan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan SDM.
Di Indonesia, Huawei menggandeng 73 perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam berbagai program pengembangan SDM digital.
Terpisah, Ken Qi, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia, mengungkapkan bahwa Huawei telah melatih lebih dari 60 ribu SDM digital, sebagai bagian dari targetnya untuk mengembangkan 100 ribu SDM digital sampai dengan tahun 2025.
“Huawei berkomitmen penuh mendukung visi besar pemerintah Indonesia untuk mencetak 9 juta SDM digital pada tahun 2030. Dengan berpegang pada komitmen “I Do”, kami akan terus mendorong sinergi dan kolaborasi, dan kami berharap lebih banyak perguruan tinggi dan mahasiswa akan bergabung dalam prakarsa nasional kami ini,” tegas Ken.
Di samping program pengembangan SDM digital, pada tahun 2020 lalu Huawei telah meluncurkan program Spark sebagai bagian dari upayanya untuk menghidupkan ekosistem perusahaan rintisan di berbagai daerah di Indonesia. Program ini bertujuan mendorong dan memprakarsai kolaborasi dalam ekosistem perusahaan rintisan. Tujuan lainnya adalah untuk menyediakan lebih banyak akses bagi pengguna Huawei Mobile dan Cloud kepada rangkaian luas ekosistem Huawei, baik melalui Huawei App Store maupun Cloud Marketplace. Saat ini Huawei memiliki akses ke 197 perusahaan yang termasuk dalam daftar Global Fortune 500, selain itu Huawei App Store dan Cloud Marketplace saat ini memberikan akses ke 700 juta pengguna Huawei Mobile dan Cloud secara global.
Lebih dari 40 perusahaan rintisan telah terdaftar sebagai peserta program Spark, sementara 1.000 lainnya dalam proses. Melalui program ini, Huawei akan menginvestasikan lebih dari US$100 juta dalam tiga tahun ke depan. (sar)