JAKARTA (IndoTelko) -- Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, Sribu berbagi langkah-langkah untuk membangun pondasi pemasaran digital yang diperkirakan akan semakin menjadi sebuah keharusan bagi dunia usaha di masa depan.
Peningkatan penggunaan internet di Indonesia selama pandemi COVID-19 telah menghadirkan sebuah potensi yang sangat besar bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produk dan layanan. Berbagai laporan mencatat peningkatan penggunaan internet dan media sosial yang cukup signifikan selama pandemi. Analisis dari Kepios mengungkap bahwa pengguna baru media sosial di Indonesia meningkat sebanyak 21 juta atau setara dengan 12,6% antara tahun 2021 dan 2022 dengan rata-rata pengguna internet menghabiskan hampir 9 jam setiap harinya untuk mengakses internet.
Ryan Gondokusumo, Founder dan CEO Sribu mengatakan, "Pandemi telah mengubah cara pandang para pelaku usaha terhadap pemasaran digital. Sebelum pandemi banyak pemilik usaha yang memandang pemasaran digital sebatas salah satu cara untuk menjangkau calon pembeli. Namun situasi pandemi yang berlangsung cukup lama telah mengubah hal ini. Saat ini pemasaran digital bukan lagi dilihat sebagai sekedar pilihan, namun seolah-olah telah menjadi kewajiban.
Selama pandemi, kami melihat bagaimana klien-klien Sribu yang semula menggunakan jasa freelancer hanya untuk pembuatan desain, mulai merambah ke ranah pemasaran digital untuk meningkatkan bisnisnya. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan permintaan untuk jasa terkait pemasaran digital seperti pembuatan website dan konten untuk mendukung upaya pemasaran via media sosial (social media marketing)”.
Di satu sisi, era serba digital telah memudahkan para pelaku usaha dalam menjangkau calon pembeli mereka. Namun, untuk mendapatkan perhatian calon pembeli dan meyakinkan mereka untuk membeli, diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan membutuhkan keahlian-keahlian khusus, ada seninya”.
Berikut adalah beberapa tips Sribu mengenai cara untuk memaksimalkan potensi pemasaran digital dengan tepat dan efektif:
1.Spesifik dalam menentukan profil calon pembeli atau pengguna layanan Anda
Layaknya pemasaran secara konvensional, pemilik usaha harus menetapkan profil calon pembeli atau pengguna layanan yang akan dituju untuk pemasaran produk. Adalah penting bagi para pelaku usaha untuk mengetahui profil calon pembeli secara spesifik untuk produk atau layanan yang ditawarkan serta pola kebiasaan mereka.
Beberapa pertanyaan yang bisa dijadikan panduan misalnya: Siapa calon pembeli utama yang Anda targetkan berdasarkan gender, usia, keuangan dan persona? Apa yang menjadi pertimbangan mereka untuk membeli suatu produk atau jasa? Apa saja aspek yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut?
2.Menetapkan channel pemasaran digital yang akan digunakan
Langkah berikutnya adalah memilih channel pemasaran digital yang akan digunakan untuk menyasar calon pembeli. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh jenis produk atau layanan yang hendak ditawarkan. Dengan mengenal calon pembeli dengan baik, maka pebisnis dapat dengan tepat menentukan channel pemasaran digital yang tepat, misalnya dengan menggunakan website, media sosial, SEO, dan lain-lain.
Sebagai contoh, untuk usaha restoran, website mungkin bukan menjadi channel yang tepat untuk memasarkan produknya dan mungkin lebih tepat apabila menggunakan media sosial. Demikian juga untuk usaha seperti alat berat di mana media sosial mungkin bukan merupakan channel yang tepat sehingga lebih baik menggunakan website dan optimisasi mesin pencari (Search Engine Optimization/SEO).
3.Petakan customer journey dari target pembeli Anda
Setelah mengetahui profil calon pembeli dan pola kebiasaaan mereka, maka hal yang selanjutnya perlu dilakukan adalah mencari tahu pola perilaku calon pembeli dalam membuat keputusan. Di era digital seperti saat ini, sangat lazim apabila calon pembeli menggunakan lebih dari 1 channel dalam perjalanan menuju keputusan membeli. Misalnya, seseorang yang sedang memilih restoran mungkin pada awalnya mengetahui tentang sebuah restoran melalui media sosial, namun kemudian menggunakan mesin pencari seperti Google untuk melihat reputasi dan ulasan mengenai restoran tersebut. Bila tertarik, Ia akan mencari website restoran untuk mengetahui lebih jauh terkait menu, fasilitas, harga, cara reservasi, dsb.
Dengan demikian, pemilik usaha perlu menyusun strategi untuk mengoptimalkan masing-masing channel untuk menarik perhatian calon pembeli dan menuntun mereka untuk mencapai keputusan untuk membeli. Setelah memetakan customer journey, maka selanjutnya pemilik usaha perlu menyusun strategi pada masing-masing channel yang dipilih.
4.Persiapkan konten Anda sebaik dan semenarik mungkin
Salah satu aspek yang paling menentukan kesuksesan suatu upaya pemasaran digital adalah konten. Di era serba digital seperti saat ini, strategi pembuatan konten yang tepat dapat menj adi kunci kesuksesan suatu bisnis. Untuk itu, pemilik usaha perlu mempersiapkan konten dengan baik dan semenarik mungkin sesuai dengan pasar yang dituju. Konten yang menarik dan tepat bisa memberikan dampak yang sangat positif pada bisnis Anda.
”Untuk dapat meraih kesuksesan dalam pemasaran digital, ada banyak sekali aspek yang harus diperhatikan. Selain itu, diperlukan beragam keahlian khusus untuk dapat mencapai hasil maksimal dari pemasaran digital seperti desain, penulisan, fotografi, videografi, dan pemasaran via media sosial. Namun demikian, keahlian-keahlian khusus ini terkadang tidak dimiliki oleh para pelaku bisnis. Tak sedikit yang terkendala biaya bila harus di outsource ke agensi. Mempekerjakan freelancer menjadi solusi terbaik. Hal ini yang menjadi visi misi kami di Sribu untuk menjadi platform freelancing terpercaya yang dapat menjembatani antara kebutuhan pemilik usaha dengan para freelancer berkualitas. Dengan memberdayakan freelancer, pemilik usaha dapat dengan mudah dan cepat merekrut freelancer berkualitas tinggi untuk memaksimalkan upaya pemasaran digital mereka,” tambah Ryan.
Hingga saat ini, sebanyak 100.000 pekerjaan telah diselesaikan oleh freelancer melalui platform crowdsourcing Sribu, dengan lebih dari 26.000 freelancer terkurasi. Jenis pekerjaan yang dikerjakan meliputi pembuatan konten digital mulai dari desain logo, kemasan, banner lainnya, penulisan caption, artikel, fotografi, videografi, social media marketing, pemasaran digital dan pembuatan website. Saat ini, lebih dari 15.000 pelaku usaha kecil hingga besar telah menggunakan jasa Sribu seperti Pertamina, DHL, Manulife Investment Management, Indesso, Intiland, Kebab Baba Rafi, Sari Munik, Mega Jaya, dan masih banyak lagi.
“Para freelancer telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan kami di Sribu. Sejak awal memulai Sribu, kami juga memberdayakan freelancers melalui platform kami sendiri untuk beragam pekerjaan seperti pembuatan laman website, penulisan, desain, penerjemahan, dan lain-lain. Dengan memberdayakan freelancer, kami dapat memetakan kebutuhan sumber daya manusia kami dengan lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan bisnis kami dan kami yakin klien kami juga dapat mendapatkan manfaat yang sama,” tutup Ryan. (sar)