JAKARTA (IndoTelko) -- Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan merilis laporan pertumbuhan industri aset kripto di Indonesia. Dalam laporan tersebut, disebutkan Tokocrypto menjadi Calon Pedagang Fisik Aset Kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada Januari-Mei 2022.
Dalam laporan tersebut tercatat Tokocrypto meraih nilai transaksi hingga Rp 95 triliun. Di posisi selanjutnya secara berturut-turut diikuti oleh Indodax (Rp 75 triliun), Pintu (Rp 10 triliun), Rekeningku (Rp 8 triliun) dan Zipmex (Rp 1 triliun).
VP Growth Tokocrypto, Cenmi Mulyanto, mengatakan Tokocrypto masih mencatatkan pertumbuhan dari segi daily trading volume, walaupun aset kripto saat ini tengah bear market. Diharapkan pertumbuhan transaksi bisa terus berjalan seiring dengan kenaikan jumlah investor.
"Dalam situasi bear market saat ini, daily trading volume harus diakui mengalami penurunan dari sebelumnya pada saat periode normal yang bisa mencapai US$ 50-70 juta (Rp 749 miliar-1 Triliun), kini jadi US$ 15-20 juta (RP 224 miliar-299 miliar). Untuk jumlah investor di Tokocrypto sendiri saat ini sudah lebih dari 2,7 juta investor," kata Cenmi.
Lebih lanjut, Cenmi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan investor yang memilih Tokocrypto sebagai platform investasi kripto mereka. Kepercayaan ini akan terus dijaga dengan memberikan pengguna pengalaman yang terbaik dan keamanan dalam bertransaksi perdagangan kripto.
Sebagai bentuk apresiasi, Tokocrypto menjalankan program Zero-Fee Bitcoin Trading, yaitu membebaskan biaya trading jual-beli Bitcoin dengan pairing fiat untuk seluruh pengguna. Promo ini berlaku untuk perdagangan dengan pairing BTC yang dapat nikmati mulai 8 Juli 2022.
Ada 6 spot trading pairs yang dibebaskan untuk biayanya mulai dari BTC/BIDR, BTC/BUSD, BTC/DAI, BTC/TUSD, BTC/USDC dan BTC/USDT. Syarat untuk mendapatkan gratis trading fee Bitcoin, pengguna Tokocrypto harus menyelesaikan verifikasi KYC (Know Your Costumer) Level 1.
Tidak hanya itu, Tokocrypto juga meluncurkan fitur baru, yaitu TKO Trading Fee, di mana pengguna bisa membayar biaya trading menggunakan TKO dan mendapatkan diskon sebesar 25%. Hadirnya fitur TKO Trading Fee yang memberikan keuntungan untuk para holders TKO.
Adapun Bitcoin (BTC) merupakan salah satu aset kripto dengan transaksi terbesar di Tokocrypto, bersama Tether (USDT) dan Ethereum (ETH). Sementara, lima jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi menurut data Bappebti, yaitu Tether (Rp42,3 triliun), Bitcoin (Rp 18,5 triliun), Ethereum (Rp 14,2 triliun), Dogecoin (Rp6,8 triliun), dan Terra (Rp 6 triliun).
Jumlah investor aset kripto di Indonesia telah mencapai 14,1 juta pelanggan pada Mei 2022. Sementara itu, investor saham tercatat hanya 8,86 juta. Rata-rata penambahan jumlah investor per bulan di tahun 2022 mencapai 394.168 pelanggan.
Sementara, transaksi aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan luar biasa. Per 2020, nilai transaksi aset kripto sebesar Rp 64,9 triliun. Satu tahun kemudian, per Desember 2021, angkanya melonjak sangat signifikan menjadi Rp 859,4 triliun. Selama periode Januari hingga Mei 2022, tercatat sudah mencapai Rp 192 triliun. (sar)