JAKARTA (IndoTelko) - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya, PT BIT Teknologi Nusantara (BIT), mengakuisisi aset fiber optik PT Alita Praya Mitra senilai Rp801 miliar.
"Berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli, BIT akan membeli aset fiber optik milik Alita dengan nilai transaksi Rp 801 miliar, tunduk pada penyesuaian berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli," kata Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Monalisa Irawan dalam keterangan.
Dalam transaksi tersebut juga ditandatangani perjanjian jaminan perusahaan oleh anak usaha TOWR yang lain yaitu PT Iforte Solusi Infotek (Iforte). Penandatangan jaminan perusahaan ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 1 huruf b angka 2 POJK 42 tentang transaksi antara sesama perusahaan terkendali yang paling sedikit 99% sahamnya dikuasai perseroan.
Menurut Monalisa, Iforte akan memberikan jaminan kepada Alita atas pelaksanaan dari setiap dan semua kewajiban BIT berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli. "Penyelesaian transaksi diharapkan terjadi di September mendatang," ujarnya.
Sehubungan dengan transaksi tersebut, TOWR memastikan transaksi jual beli aset fiber optik ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 42 Tahun 2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan (POJK 42). Begitu juga bukan termasuk transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No.17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.
Aset fiber optik yang diakusisi sebagian besar melayani menara milik XL Axiata Tbk dan Indosat Ooredoo Hutchison yang berlokasi di sejumlah area, termasuk Surabaya. Solo, Malang dan Bali.
Berdasarkan laman resminya, Alita telah memiliki jaringan serat optik lebih dari 7.759 km di 63 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2022, Alita menargetkan jaringan serat optik akan mencapai 15.00 km.
Tahun ini, Sarana Menara telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 4 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan tower, fiber optic, dan sewa lahan. Pada 2021, Sarana Menara berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3,43 triliun. Perolehan tersebut naik 20,85% dibanding tahun sebelumnya Rp 2,84 triliun.(wn)