BANDUNG (IndoTelko) – PT Industri Telekomunikasi Indonesia atau INTI mengeksekusi kerja sama strategis dengan PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGNCOM). Kedua perusahaan tersebut sepakat untuk menggarap pengembangan solusi berbasis Internet of Things (IOT) dan Information and Communication Technology (ICT).
Aksi korporasi yang telah mengantongi dukungan dari pemegang saham melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) selaku kuasa pemegang saham itu diinisiasi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MOU) tentang Kerja Sama dan Pengembangan Solusi IOT dan ICT antara Direktur Bisnis INTI Teguh Adi Suryandono dan Direktur Utama PGNCOM Larassetyo Wibowo.
“Kedua belah pihak memiliki semangat yang sama untuk menghasilkan produk dan layanan yang multi benefit untuk multi customers dengan kecepatan, kenyamanan, dan kemudahan, yang hanya bisa terpenuhi dengan sistem yang ter-digitalized,” ungkap Direktur Utama INTI Edi Witjara, kemarin.
Kegiatan yang dihelat di Unit Diklat Wisma PGN, Kota Bandung itu mendapatkan dukungan penuh dari kedua belah pihak, yang direpresentasikan melalui kehadiran Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, Komisaris PT PGN, Tbk. Warih Sadono, Komisaris Independen PT PGN, Tbk. Christian H. Siboro, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN, Tbk. Achmad Muchtasyar, serta Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT PGN, Tbk. Beni Syarif Hidayat.
Rencananya, kedua belah pihak itu akan bekerja sama dalam hal pemanfaatan produk dan layanan PT INTI (Persero) untuk menunjang solusi IOT dan ICT PGNCOM, di antaranya melalui perangkat sistem Smart Meter Gas, e-KTP Reader, dan kegiatan strategis lainnya sehingga mampu menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.
“Sinergi ini memiliki spirit untuk kemandirian perusahaan dalam negeri di bidang teknologi, sekaligus mereduksi angka impor, terutama pada aspek yang berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat secara langsung,” tutur Edi Witjara.
Dari penjajakan dan komunikasi intens yang terjalin, PGN Group telah memiliki kesepahaman bahwa rekam jejak PT INTI (Persero) dalam produksi Smart Meter Gas dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 40% itu akan menjadi sebuah sinergi yang komprehensif. Apalagi, PT INTI (Persero) memiliki fasilitas produksi Smart Meter Gas dengan kapasitas terpasang sebesar 4.000 unit per shift per bulan.
Direktur Bisnis INTI Teguh Adi Suryandono mengutarakan, bahwa perusahaan memiliki ruang eksplorasi untuk peningkatan kapasitas produksi Smart Meter Gas per bulannya. “Kapasitas terpasang masih bisa ditingkatkan karena lini eksisting masih beroperasi dengan 1 shift,” ujar Teguh Adi Suryandono.
Selain fasilitas produksi, INTI pun memiliki fasilitas kalibrasi yang dapat mengkalibrasi 12 unit Smart Meter Gas secara bersamaan, untuk menjamin perangkat tersebut telah memenuhi standar internasional.
Perangkat Smart Meter Gas pun telah memenuhi standarisasi perangkat keras yang mengacu pada International Organization of Legal Metrology (OIML), standarisasi perangkat lunak berbasis Standard Transfer Spesification (STS), integrated tamper and electromagnetic interference protection, dan kapabilitas komunikasi data yang lengkap.
Pembangunan jaringan gas rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program komplementer konversi minyak tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi.
Saat ini, tercatat sebanyak 30.509 unit perangkat Smart Meter Gas produksi PT INTI (Persero) telah terpasang untuk mendukung jaringan gas rumah tangga di berbagai daerah.
Selain Smart Meter Gas, nantinya INTI akan siap menyuplai kebutuhan e-KTP Reader untuk PGNCOM. Perangkat e-KTP Reader ini telah berstandar Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 tahun 2020 tentang Perangkat Pembaca dan Penulis serta Perangkat Pembaca Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
Produk yang biasa digunakan untuk melakukan verifikasi dan validasi identitas ini juga telah mengantongi sertifikasi sesuai standarisasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Selain itu, perangkat e-KTP Reader inipun telah lolos verifikasi nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari Surveyor Indonesia dengan nilai sebesar 32,04%.
Perangkat e-KTP Reader terbukti efektif dalam memangkas durasi proses verifikasi dan validasi identitas yang biasanya membutuhkan waktu lama terkait pengisian data dan pemenuhan kelengkapan berbagai salinan dokumen.(wn)