JIMBARAN (IndoTelko) - Pemerintah Provinsi Bali bersama dengan Fab City Foundation dan Meaningful Design Group mendeklarasikan Bali sebagai “Fab Island” atau Pulau Fabrikasi Digital, Senin, 17 Oktober 2022.
Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan Bali Fab Fest, sebuah perhelatan global yang mempertemukan para makers dan pegiat fabrikasi digital di Jimbaran Hub, Jimbaran, Bali, sejak 12 Oktober 2022 dan akan berlangsung selama sepuluh hari hingga 22 Oktober 2022.
Bali Fab Fest diikuti oleh lebih dari 300 pegiat fabrikasi digital dan industri kreatif dari berbagai negara. Mereka berasal dari beragam latar profesi, termasuk desainer, peneliti, inovator, serta seniman dan perajin. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Fab City Network, sebuah inisiatif fabrikasi digital global yang telah berjalan di 41 kota di dunia dan telah melahirkan dan menghubungkan 2.500 fab lab (laboratorium fabrikasi) di berbagai negara ke jaringan global yang memungkinkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan. Misi jangka panjang Fab City Network adalah menghadirkan wilayah-wilayah yang mampu memenuhi hampir seluruh kebutuhan konsumsinya secara lokal dan mandiri pada 2054.
“Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan potensi industri kreatif dan pariwisata yang tertinggi. Selain memiliki banyak talenta makers dan pegiat fabrikasi digital, Bali juga menjadi tempat pertemuan banyak budaya, ilmu, serta masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kami memilih Bali sebagai lokasi kegiatan Fab City tahun ini, yakni Bali Fab Fest, sekaligus mendeklarasikan Bali sebagai Fab Island yang akan menjadi pusat pengembangan fabrikasi digital di Indonesia," kata Executive Director of Fab Foundation dan Founding Partner of Meaningful Design Group Tomas Diez.
Steering Committee of Bali Fab Fest dan Founding Partner of Meaningful Design Group Putu Agung Prianta mengatakan Bali merupakan pulau pertama di dunia yang dideklarasikan sebagai Fab Island yang bergabung dengan jaringan global tersebut. "Sebagai Fab Island, Bali akan menjadi pusat pertukaran ilmu para makers dan pegiat fabrikasi global di Indonesia, sekaligus pintu yang akan membawa perkembangan fabrikasi digital dunia ke Tanah Air,” katanya.
Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M., mengatakan sesuai dengan Visi Pembangunan Bali, yaitu ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru, pelaksanaan Bali Fab Festival 2022 diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembangunan Bali, khususnya dalam mendukung Program Bali Smart Island sebagai bagian dari Program Transformasi Perekonomian Bali.
Ia menyampaikan, konsep Fab City yang mendorong tumbuh kembang ekonomi sirkular dengan semangat agar daerah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan memproduksi sendiri produk-produk yang dibutuhkan dengan dukungan teknologi canggih, sangat sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dan salah satu prinsip dalam Trisakti Bung Karno, yaitu berdikari secara ekonomi.
“Dengan Bali menjadi Fab Island, sektor pariwisata yang saat ini mendominasi perekonomian Bali, akan dikembangkan atau diberdayakan dengan jenis pariwisata baru, yaitu pariwisata berbasis teknologi atau technology tourism. Pariwisata berbasis teknologi ini akan berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi melalui penelitian, pengembangan, dan produksi bersama," katanya.
Steering Committee of Bali Fab Fest Ilham Habibie mengatakan pemanfaatan fabrikasi digital dan inisiatif lokal berperan penting untuk menemukan solusi berkelanjutan atas berbagai tantangan. Bali Fab Fest tidak hanya bisa menghubungkan SDM dan talenta kreatif lokal di Indonesia ke jaringan global, tapi juga membuka akses bagi mereka untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang dari berbagai disiplin, membuat prototipe dan menciptakan solusi untuk kebutuhan lokal.
Untuk mewujudkan Bali sebagai Fab Island, akan ada berbagai program yang dijalankan dalam rangka mencapai misi Fab City Network di 2054, antara lain mencakup pengembangan infrastruktur fabrikasi digital melalui fab lab dan makerspace, serta program pendidikan dan pelatihan keahlian baru untuk peningkatan talenta.
Di Indonesia, selain Bali, daerah yang sudah bergabung dalam Fab City Network adalah Papua, Parepare, Kabupaten Bangka Tengah, dan Sumedang. Sementara beberapa kota mancanegara yang sudah tergabung di antaranya, Barcelona, Boston, Amsterdam, Shenzhen, Guanajuato di Meksiko, Ljubljana di Slovenia, Südburgenland di Austria.
Solusi dan inovasi berbasis fabrikasi digital yang dikembangkan di Bali diharapkan juga bisa berkembang menjadi solusi di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari belasan ribu pulau, menurut Tomas, sangat cocok untuk menerapkan skema fabrikasi digital terdistribusi.(wn)