JAKARTA (IndoTelko) - Investree akan berpartisipasi di 2 gelaran literasi keuangan yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), FinExpo Bulan Inklusi Keuangan (BIK), dan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Fintech Days Yogyakarta.
Bersama regulator dan asosiasi, partisipasi Investree bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap produk/jasa keuangan termasuk fintech lending produktif seperti Investree. Jika pemanfaatannya meluas, otomatis inklusi keuangan dapat turut meningkat.
“Selama sebulan terakhir, Investree telah mempublikasikan dan mengoptimalkan program-program inklusi keuangan yang kami miliki, termasuk meluncurkan Pinjaman Usaha Mikro yang ditujukan bagi pelaku usaha mikro dari ekosistem rekanan serta mensosialisasikannya melalui saluran komunikasi Investree. Secara strategis, seluruh inisiatif yang Investree lakukan bertujuan untuk memperkuat ekonomi nasional agar semua pihak tumbuh semakin tangguh pasca pandemi. Menutup BIK, Investree mengundang masyarakat untuk ikut memeriahkan FinExpo dan mengunjungi booth kami. Akan ada banyak keseruan dan stimulus yang sayang jika dilewatkan. Investree juga mendemokan secara langsung produk-produk kami agar masyarakat semakin paham dengan kegunaannya,” kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi.
Selain FinExpo BIK 2022, Investree juga akan bergabung dalam rangkaian acara Fintech Days Yogyakarta oleh AFPI yang diselenggarakan pada 26–27 Oktober 2022 antara lain kunjungan UMKM, talkshow, dan pameran di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center. Co-Founder & CEO Investree sekaligus Ketua Umum AFPI, Adrian Gunadi, akan memberikan keynote speech bersama Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Direktur Perizinan, Pengawasan & Peraturan Fintech OJK, Tris Yulianta. Sedangkan untuk kunjungan UKM, yang akan dikunjungi oleh rekan-rekan penyelenggara fintech lending adalah Sentra Batik Jogja Kampung Batik Giriloyo dan Sentra Kerajinan Perak Kotagede HS Silver. Kehadiran Fintech Days di Yogyakarta bermisi untuk mengenalkan alternatif pembiayaan kepada pelaku UMKM di sana serta menghubungkan mereka dengan platform fintech lending berlisensi OJK.
Jejak kontribusi Investree di Yogyakarta sebetulnya sudah cukup besar. Investree memiliki basis Borrower dengan profil ibu-ibu pengusaha ultra mikro dari ekosistem Gramindo Berkah Madani melalui subusahanya Gayatri Microfinance, yang mayoritas berdomisili di area Yogyakarta. Kerja sama antara Investree dan Gramindo telah dirajut sejak 2020, bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan bisnis pengusaha ultra mikro seperti pemilik rumah makan sederhana, toko kelontong, dan binatu rumahan. Kolaborasi ini memungkinkan Investree menyalurkan bantuan pembiayaan kepada nasabah Gramindo yang memiliki karakteristik berkelompok dan merupakan perempuan tanpa akses ke bank (unbankable). Hingga hari ini, Investree telah berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp74 miliar kepada 19 ribu pengusaha ultra mikro Gramindo.
Bagi Investree, meski akses keuangan merupakan hak dasar masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf hidup masing-masing dari mereka, namun hal tersebut harus diikuti dengan upaya edukasi masyarakat supaya melek terhadap berbagai produk dan layanan keuangan yang ada.
Investree berharap agar masyarakat kian lihai dalam menentukan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, memahami manfaat dan risiko, serta mengetahui hak dan kewajiban mereka. “Selain itu, masyarakat juga harus rajin mengecek legalitas platform fintech lending apakah sudah terdaftar/berizin dan diawasi oleh regulator atau belum, bisa lewat Cekfintech.id. Investree senantiasa mengimbau hal ini dalam berbagai kesempatan,” tambah Adrian. (wn)