JAKARTA (IndoTelko) - Pemberdayaan generasi muda siap kerja menjadi kunci dalam memanfaatkan bonus demografi di Indonesia yang akan mencapai puncaknya pada 2030 mendatang.
Terlebih dengan temuan dalam Studi Lazada 2021 bertajuk “Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia” yang menyatakan bahwa sebagian besar talenta Indonesia belum siap menghadapi era digital saat ini. Menyadari hal tersebut, Lazada Indonesia (Lazada) melalui program “Naik KeLaz” mengadakan pelatihan untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah Bandung (24/11) untuk mendorong pengembangan talenta yang terampil, serta siap kerja ataupun berwirausaha di industri ekonomi digital masa depan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2021, tingkat pendidikan SMK menyumbang angka pengangguran terbesar di Indonesia sebanyak 11,13 persen[1]. Padahal, generasi muda lulusan SMK dinilai memiliki keterampilan praktis yang dinilai lebih selaras dengan kebutuhan dunia industri. Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga sedang gencar merevitalisasi kapasitas guru dan fasilitas sekolah untuk mendorong insan-insan vokasi menjadi wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja.
Di bawah payung Gerakan AKAR (Akselerasi Karya Rakyat) Digital Indonesia, pelatihan Naik KeLaz ini dijalankan Lazada bekerja sama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia, sekaligus untuk memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November. Pelatihan ini juga didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
"Sejak awal Lazada memang berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai inisiatif dan program pengembangan kapasitas dan kapabilitas generasi muda. Dengan fokus untuk menghasilkan talenta yang siap kerja dan berdaya saing di ekonomi digital Indonesia, melalui Naik KeLaz, Lazada ingin membina talenta khususnya insan vokasi untuk memiliki pola pikir bertumbuh dan memiliki keterampilan dasar yang dibutuhkan industri,” ujar Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo.
Pelatihan Naik KeLaz yang digelar secara hibrida di Harris Fox Hotel City Center, Bandung, Jawa Barat (24/11) ini diikuti oleh lebih dari 700 orang siswa SMK di Bandung, Jawa Barat, dan memberikan pemaparan mengenai kewirausahaan digital, baik dari pembicara ahli Lazada, LazStar Trainer atau pembicara dari penjual sukses di Lazada, serta pembicara ahli eksternal lainnya.
Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd melihat adanya kesamaan komitmen Lazada dan Kemendikbud untuk membangun sumber daya manusia berkualitas. Ia berharap melalui kegiatan Naik KeLaz ini, para peserta dapat terus menambah wawasan dan keahlian dalam teknologi digital, serta termotivasi untuk membangun usaha dan mengembangkannya menjadi lapangan kerja baru. "Pendidikan vokasi menekankan kepada keahlian dan keterampilan yang menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Di era digital saat ini, pemberdayaan pada insan vokasi diharapkan akan mendorong penguasaan wawasan dan teknologi terkini yang sesuai dengan kebutuhan industri. Saya berharap program Naik KeLaz dari Lazada ini bisa menjadi motivasi bagi para lulusan pendidikan vokasi bahwa mereka juga bisa menjadi calon wirausaha sukses masa depan pencipta lapangan kerja," lanjut Wardani.
Sebelumnya, Lazada telah mengawali Gerakan AKAR Digital Indonesia di Jawa Barat untuk memberdayakan seluruh elemen dalam ekosistem digital Indonesia sejak tahun lalu. Pada Desember 2021, telah dilakukan pelatihan intensif pada UMKM di Garut, Tasikmalaya, dan kota Bandung, Jawa Barat. Lazada juga membangun ruang pelatihan KeLaz Belajar di kota Bandung yang digunakan sebagai tempat pelatihan dan diskusi bagi para penjual Lazada yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya.
“Kami berharap seluruh upaya pengembangan kewirausahaan ini bisa mendorong pola pikir bertumbuh bagi masyarakat di Bandung, tak terkecuali para siswa SMK. Di bawah payung Gerakan AKAR Digital Indonesia, kami akan terus mengembangkan program pemberdayaan berkelanjutan demi mempersiapkan talenta ekonomi digital masa depan Indonesia,” tutup Ferry.(wn)