JAKARTA (IndoTelko) -- Kecepatan transformasi digital meningkat begitu pesat seiring dengan perkembangan industri dan adaptasi menuju Industri 4.0. Sebagai kunci untuk memacu transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi nasional, di satu sisi para talenta digital saat ini perlu mengikuti perkembangan tren teknologi agar mampu tetap relevan di industri global, namun di sisi lain, mereka perlu memiliki pilar karakter kuat dan lengkap agar dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia.
Huawei menggelar perhelatan akbar Indonesia Talent Day 2022 di Gedung Krida Bhakti, Jakarta, mengusung tema “Build the Strong Character of Indonesia Digital Talent”. Gelaran dibuka dan dihadiri oleh Dr. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan; Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, beserta sejumlah perwakilan dari institusi pemerintah lain termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), para rektor dari berbagai mitra universitas serta perwakilan dari berbagai asosiasi industri.
Dr. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh Kementerian/Lembaga dan Huawei Indonesia yang telah berupaya bersama-sama mendorong pembangunan sumber daya manusia melalui reskilling dan upskilling pengetahuan digitalisasi serta menghasilkan talenta-talenta digital unggul yang dapat menjawab tantangan industri serta berkontribusi dalam membangun ekosistem digital yang menyeluruh di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Huawei mencetak 100 ribu talenta digital Indonesia, dan berharap inisiatif ini menginspirasi banyak korporasi dan pemangku kepentingan lainnya untuk lebih gencar mengembangkan talenta digital Indonesia,” kata Dr. Moeldoko.
Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menekankan kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan talenta digital nasional.
“Gotong royong adalah kunci kita mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang dibangun dengan ide-ide cerdas dan tangan-tangan cekatan. Dalam hal ini, kolaborasi antara Kantor Staf Kepresidenan dengan Huawei Indonesia adalah upaya yang strategis untuk melahirkan talenta digital Indonesia yang kreatif. Besar harapan saya bahwa Indonesia Digital Talent Day akan menjadi sebuah program yang berkelanjutan sehingga kita bisa memenuhi target kebutuhan talenta digital. Saya yakin bahwa terobosan Kampus Merdeka dan Indonesia Digital Talent Day yang telah kita upayakan selama ini akan menjadi bekal untuk mewujudkan Indonesia yang maju dalam hal inovasi, Tangguh dalam hal kemajuan,” tegas Nadiem.
Senada, Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menekankan bahwa Indonesia akan memasuki era Indonesia Emas dimana ditopang 70 persen usia produktif bonus demografi.
“Untuk transformasi digital, kebutuhan 9 juta talenta digital harus dikerjakan bersama-sama. Tidak bisa sendiri-sendiri. Kita harus bergotong royong pemerintah dan penta-helix sebagai penguatan ekosistem ekonomi digital Indonesia. Kita ingin program ini mencapai targetnya lebih cepat lagi ke depan, untuk kebangkitan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi baik ini. Semoga kolaborasi ini dapat meningkatkan kesiapan digital dalam rangka mencapai generasi emas Indonesia di 2045 untuk menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia,” kata Sandiaga Salahuddin Uno.
Sementara itu, Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan bahwa Huawei sebagai salah satu pilar penta-helix memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi meningkatkan kapabilitas talenta digital Indonesia.
“Sejalan dengan komitmen Huawei I DO Collaborate, kami akan terus mendukung serangkaian kolaborasi ke depan melalui kemitraan dengan pemerintah, dunia pendidikan, industri dan komunitas. Hingga sekarang, lebih dari 71 ribu talenta digital telah dilatih oleh Huawei,” kata Jacky Chen.
Penyelenggaraan program-program pengembangan talenta digital dilakukan di bawah naungan Huawei ASEAN Academy Indonesia. Program-program tersebut mencakup pelatihan, seminar, studi banding, sertifikasi, sampai kompetisi yang dirancang memperkaya wawasan, memperdalam pemahaman dan meningkatkan penguasaan terhadap teknologi-teknologi terdepan.
Dalam kesempatan Indonesia Talent Day ini, Huawei Indonesia juga memberikan penghargaan kepada pemerintah dan mitra industri atas kerja sama yang telah dilakukan selama ini. Apresiasi tersebut diberikan pada beberapa kementerian dan lembaga negara berikut ini:
Penghargaan juga diberikan kepada mitra penyedia layanan telekomunikasi terkemuka, seperti PT Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison dan XL Axiata yang selama ini telah menghadirkan jaringan sehingga berperan sebagai digital society enabler. Kepemimpinan teknologi para mitra industri tersebut turut berperan dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi talenta digital.
Pengumuman Pemenang Huawei ICT Competition 2022 Tingkat Nasional
Pada tahun 2022 ini, Huawei ICT Competition diikuti oleh 57 tim dari 28 perguruan tinggi. Mereka terbagi dalam tiga kategori, yaitu 21 tim di kategori Network Track, 15 tim di kategori Cloud Track, dan 21 tim di kategori AI Track. Kategori Network Track dan Cloud Track telah dimulai sejak 11 November 2022, sedangkan AI Track telah dimulai pada 16 November 2022. Pengumuman pemenang Huawei ICT Competition digelar bersamaan dengan Indonesia Digital Talent Day. Berikut ini adalah para pemenang tersebut:
Network Track
Cloud Track
AI Track
Para pemenang pertama kategori Network Track dan Cloud Track akan kembali berlaga di babak Regional pada Februari 2023.
Huawei ICT Competition merupakan bentuk konsistensi Huawei dalam meneruskan komitmen jangka panjang untuk mengembangkan kompetensi SDM Digital. Program ini diselenggarakan Huawei bersama dengan pemerintah, lembaga pendidikan tinggi, lembaga pelatihan dan dunia industri untuk mempromosikan budaya dan profesional anak muda dari berbagai perguruan tinggi. Kompetisi ini dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu Nasional, Regional (Asia Pasifik), dan Global.