JAKARTA (IndoTelko) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana melelang tiga frekuensi yakni 700 MHz, 26 GHz dan 3,5 GHz pada 2023 untuk memperkuat layanan operator.
Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kemenkominfo, Denny Setiawan mengungkapkan dibukanya lelang tiga spektrum itu akan membantu operator untuk mengembangkan layanan 4G maupun 5G.
"Kita kan sudah menganut rezim frekuensi netral, jadi bisa dipakai nantinya untuk 4G atau 5G," paparnya.
Rencananya, lelang akan dilaksanakan pada kuartal pertama tahun 2023.
Lebar pita yang akan dilelang pada frekuensi 700 MHz adalah 2 x 45 MHz atau 90 MHz, sementara 26 GHz dengan lebar pita 2,7 GHz dan frekuensi 3,5 GHz lebar pita 200 MHz.
Frekuensi 700 MHz itu masih digunakan untuk penyiaran. Setelah proses Analog Switch Off (ASO), spektrum frekuensi 700 MHz bakal bisa digunakan untuk layanan Internet dan kebutuhan lainnya.
Menurut GSMA, selama rentang waktu 2025-2030, negara-negara dunia akan membutuhkan spektrum pita sedang 2 GHz untuk memberikan kecepatan downlink 100 Mbps dan uplink 50 Mbps bagi pengguna IMT agar dapat menyediakan layanan 5G.
Masing-masing negara akan memerlukan 2000MHz spektrum pita sedang dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan kecepatan yang lebih baik dan layanan yang lebih terjangkau dalam penyelengaraan layanan 5G secara penuh.
Pita frekuensi 2,1/2,3/2,6/4,9 GHz memiliki ekosistem yang telah matang yang mendukung pengembangan primer 5G, seperti halnya pita C-band. Saat ini, kalangan industri bekerja sama untuk mematangkan ekosistem 6GHz dalam upaya memenuhi kebutuhan 5G dalam jangka panjang.
Frekuensi APT 700MHz telah menjadi pita utama untuk 4G dan 5G dengan dukungan ekosistem yang sudah matang.(wn)