JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) tengah mendorong PT Fintek Karya Nusantara sebagai pemilik LinkAja untuk melakukan transformasi agar kompetitif di industri fintech.
"Kita dorong LinkAja dari bisnis payment ke lending. Nanti untuk lending akan difokuskan ke ekosistem dari Telkom Indonesia dan Pertamina," ungkap Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pekan lalu.
KBUMN juga membuka opsi Telkom dan Himpunan Bank Negara (Himbara) menyuntikkan modal ke LinkAja.
Opsi lainnya, LinkAja mendapatkan injeksi modal atau cost strategy layaknya perusahaan rintisan. Ini artinya aksi fundraising bagi LinkAja akan tetap ada, tentu dengan pertimbangan laba bersih (earning) yang cukup untuk menuju Ebitda positif.
Dalam catatan, LinkAja memiliki modal bermain di bisnis lending setelah mengakuisisi fintech p2p lending PT iGrow Resources Indonesia (iGrow) pada April 2021.
Pada 2022, LinkAja menajamkan kembali strategi bisnis yang akan memfokuskan diri ke bisnis model dua sisi (two-sided business model), yaitu tidak hanya menghadirkan layanan solusi finansial bagi konsumen Indonesia, namun juga menyediakan solusi finansial end-to-end bagi rantai pasok (supply chain) baik digital maupun tradisional, terutama yang berada di dalam ekosistem BUMN.
LinkAja pertama kali hadir di tahun 2019 melalui sinergi bersama sepuluh perusahaan BUMN yang bersama-sama ingin mendorong inklusi keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dari sejak awal beroperasi LinkAja telah memfasilitasi program yang dijalankan oleh pemerintah, di antaranya sebagai media penyaluran gaji maupun insentif pegawai BUMN, sarana penyaluran dana bantuan pemerintah seperti dana insentif Kartu Prakerja yang mencakup 33 provinsi dan 514 kabupaten/kota.(wn)