JAKARTA (IndoTelko) - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dirancang seperti manusia. Namun, dalam hal pemrosesan data, analisis, hingga pengambilan keputusan, AI bisa menjadi lebih akurat dan tepat waktu dibanding manusia.
Dengan penginputan data secara massive, tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi pilihan yang menggiurkan bagi berbagai sektor industri, termasuk manufaktur.
Sebagai contoh, Hankook Tire, produsen ban asal Korea Selatan, mengembangkan sistem inspeksi otomatis yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence dengan pemrosesan gambar untuk mengecek adanya kecacatan pada produk ban di tahap akhir.
Proses yang melibatkan teknologi kecerdasan buatan ini dilakukan untuk mengecek apakah suatu produk telah memenuhi standar sebelum nantinya dilanjutkan ke tahap distribusi.
Quality control dalam hal ini menjadi penting bagi setiap industri karena apabila terjadi kesalahan atau ketidaktelitian dalam quality control, perusahaan tidak hanya akan mengalami kerugian material, akan tetapi juga kehilangan kepercayaan pelanggan. Dengan adanya AI, tim manajemen dapat mencegah terjadinya masalah cacat produksi yang mungkin akan menimbulkan biaya yang cukup mahal bagi perusahaan.
Saat ini tidak hanya perusahaan internasional, perusahaan nasional pun bisa menggunakan Ai dalam proses produksinya. Widya Robotics sebagai perusahaan yang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan kini tengah mengembangkan teknologi AI dalam menganalisa data visual sebagai solusi quality control industri.
Perusahaan ini memanfaatkan kamera CCTV, smartphone, dan berbagai jenis kamera lainnya sebagai media pengumpulan data. Data-data yang didapat sendiri berupa data visual. Kemudian data-data ini akan menjadi acuan bagi AI untuk memproses parameter yang dibutuhkan. AI yang kini dikembangkan oleh Widya Robotics ini disebut sebagai Vision Intelligence atau VI.
Pengembangan teknologi milik WIdya Robotics ini memanfaatkan AI Engine and Training Service yang ditujukan untuk mendukung efisiensi industri dan perusahaan. Dalam hal quality control, VI dapat mendeteksi parameter-parameter khusus yang bisa dideteksi secara visual, contohnya pengecekan barang defect dan crack detection pada produksi barang tertentu.
Barang atau produk diletakkan di bawah kamera, kemudian data yang didapat melalui kamera tersebut akan diproses oleh VI untuk mengecek apakah ada defect maupun crack. Setelah selesai, data barang defect maupun yang sudah baik akan dicatat secara real-time melalui dashboard monitoring.
Dengan data yang dikumpulkan sampai saat ini, VI ini sudah digunakan di beberapa sektor industri di Indonesia, seperti otomotif, konstruksi, agrikultur, dan manufaktur. Selain quality control, VI milik Widya Robotics ini juga bisa digunakan untuk pengenalan wajah, presensi, penghitungan jumlah kendaraan, objek dan manusia, penghitungan kelapa sawit, dan pembaca plat nomor.
VI untuk pengecekan kualitas produk ini sudah digunakan oleh salah satu perusahaan besar otomotif di Jakarta. CEO Widya Robotics Alwy Herfian mengungkapkan khusus di bidang otomotif VI digunakan sebagai alat quality control untuk mengecek minor crack suku cadang kendaraan.
"VI dapat mendeteksi minor crack pada spare part kendaraan yang diproduksi. Sebelum masuk ke pasar, sparepart akan melewati pemindaian dengan VI lewat kamera yang disediakan. Jika crack tidak terdeteksi, maka barang siap dipasarkan ke konsumen," katanya.
Alwy menambahkan bahwa selain deteksi crack pada sparepart kendaraan, VI juga sudah digunakan untuk memantau dan mendeteksi kualitas produksi hand former di sebuah perusahaan sarung tangan premium di Sumatera Utara. Di industri pertanian, VI mampu untuk mendeteksi penyakit dan hama pada tanaman. Pengelola penyakit dan tanaman akan lebih cepat dalam perawatan tanaman. Kesuksesan pertanian akan meningkat serta memangkas waktu dan biaya. Dengan kualitas yang terjamin, pelaku usaha maupun industri dapat menghindari kerugian akibat hama maupun penyakit tanaman lainnya.
Masih banyak yang bisa dilakukan oleh teknologi kecerdasan ini untuk mendeteksi hal yang belum pernah di training oleh AI sebelumnya. Karena sifat Vision Intelligence ini sangat fleksibel dan customizable, maka Widya Robotics juga menyediakan layanan kustomisasi kecerdasan buatan sesuai kebutuhan industri client-nya. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas berbagai jenis Industri.(wn)