Bitcoin dan mayoritas altcoins mengalami kenaikan yang signifikan dari awal tahun hingga bulan Februari. Investor Aset Kripto semakin optimis bahwa musim "crypto winter" yang terjadi tahun 2022 perlahan mulai memudar.
Kami melihat, potensi pasar aset kripto di Bulan Maret ini cenderung sideways dengan mempertimbangkan sentimen yang beragam. Secara teknikal Bitcoin berpotensi akan kembali menguji level resistance di kisaran US$25.000.
Untuk mempertahankan momentum bullish, BTC harus mampu bertahan diatas level support yang berada di kisaran US$21,000. Namun, investor diharapkan tetap harus mengikuti perkembangan pasar, mengingat aset kripto adalah salah satu instrumen investasi dengan volatilitas tinggi.
Adapun sentimen positif positif berasal dari sikap Pemerintah Tiongkok yang telah meluncurkan National Blockchain Research Centre di Beijing yang diikuti pula oleh Bank Sentral Tiongkok dengan telah menyuntikkan likuiditas sebesar US$92 miliar untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi guna dapat meningkatkan permintaan terhadap aset berisiko.
Adapun, Hong Kong juga yang telah merelaksasi peraturan perdagangan aset kripto, serta tren positif lainnya seperti meningkatnya minat dan penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) serta tren Bitcoin Ordinal yang meramaikan pasar NFT.
Investor aset kripto juga dapat mencermati beberapa perkembangan ekosistem seperti peningkatan jaringan aset kripto seperti Ethereum. Shanghai Upgrade Ethereum yang akan datang memungkinkan investor untuk menarik ETH yang telah mereka staking untuk pertama kalinya.
Polygon juga dikabarkan akan meluncurkan teknologi Zero-Knowledge Ethereum Virtual Machine (zkEVM)pada minggu terakhir bulan Maret setelah melalui beberapa kali rangkaian uji coba. Peluncuran zkEVM versi beta di mainnet diharapkan akan memudahkan para developer dalam membangun dan mengintegrasikan aplikasi berbasis web3 di jaringan Polygon namun tetap kompatibel dengan Ethereum.
Terlepas dari sentimen positif, investor aset kripto patut mencermati sentimen yang membatasi pergerakan harga aset kripto, seperti data ekonomi Amerika Serikat dan rencana The Fed yang berpotensi kembali menaikkan suku bunga di bulan Maret.
Selain itu, kajian International Monetary Fund (IMF) yang berisikan rekomendasi kebijakan dalam mengatur aset kripto juga mempengaruhi pergerakan harga aset kripto. IMF merekomendasikan agar setiap negara menerapkan aturan dan undang-undang pajak aset kripto, perlindungan terhadap aliran dana, serta tidak mengadopsi aset kripto sebagai alat pembayaran yang sah.
Kami menghimbau investor untuk tetap mengikuti perkembangan pasar mengingat aset kripto adalah salah satu instrumen investasi dengan volatilitas tinggi. Sesuaikan gaya investasi Anda atas profil risiko masing-masing dengan menerapkan strategi take profit dan memanfaatkan fitur stop loss yang telah tersedia di Ajaib Kripto untuk meminimalisir kerugian saat berinvestasi.
Ditulis oleh : Panji Yudha, Financial Expert Ajaib Kripto